Jensen Huang dan Jaket Kulit Ikoniknya
Dunia

Profil Jensen Huang, CEO Nvidia yang Disebut Mark Zuckerberg bak Taylor Swift di Dunia Teknologi

  • Tak lama setelah tiba di AS, Jansen dikirim ke sekolah berasrama di pedesaan Kentucky untuk remaja bermasalah oleh bibi dan pamannya, yang mengira sekolah itu sebagai sekolah persiapan.

Dunia

Rumpi Rahayu

JAKARTA - CEO Meta, Mark Zuckerberg baru-baru ini melabeli CEO Nvidia, Jensen Huang sebagai Taylor Swift di dunia teknologi. 

Pria yang sering nangkring dalam daftar orang terkaya di dunia tersebut membandingkan Jensen dengan bintang pop Taylor Swift melalui balasan komentar di postingan instagramnya. 

Dalam postingan tersebut, ia memamerkan “Jersey Swap” nya dengan Jensen. Ia tampak menukar jaket kulit coklat dengan jaket kulit hitam ikonik milik Jensen. 

Tak semua orang tahu siapa yang tengah berfoto dengan pemimpin meta tersebut dan satu komentar muncul di postingan untuk bertanya siapakah Jensen. 

Lalu Mark menanggapinya dengan balasan "Dia seperti Taylor Swift, tapi dalam bidang teknologi,"

Nah, dalam artikel berikut ini TrenAsia.com mengajak Anda untuk mengenal Jensen Huang lebih dekat. 

CEO Nvidia

Dilansir dari Forbes, Jensen Huang adalah salah satu pendiri perusahaan pembuat chip grafis Nvidia pada tahun 1993, dan sejak saat itu ia telah menjabat sebagai CEO dan presiden perusahaan.

Jensen memiliki sekitar 3% saham Nvidia, yang menjadi perusahaan publik pada tahun 1999.

Lahir di Taiwan dan Diungsikan ke Amerika Serikat 

Lahir di Taiwan, Jensen pindah ke Thailand saat masih kecil, tetapi keluarganya mengirimnya dan saudaranya ke Amerika Serikat karena ketegangan politik di negara Asia tersebut.

Di bawah kepemimpinan Jensen, Nvidia menjadi kekuatan dominan dalam chip komputer untuk permainan dan telah berkembang untuk merancang chip untuk pusat data dan mobil otonom.

Sumbang Rp1,24 Triliun untuk Almamater 

Dilansir dari laman LinkedInnya, Jensen menamatkan studi sarjananya di Orgeon State University pada tahun 1980-1984 sebagai Sarjana Sains di bidang Teknik.

Jensen lalu melanjutkan pendidikan magisternya di Stanford University pada 1990-1992 dengan jurusan yang sama. 

Begitu royal kepada almamater, Jensen telah memberikan sumbangan dengan total US$80 juta atau setara Rp1,24 triliun (asumsi kurs Rp15.500) untuk kedua almamaternya. 

Adapun rinciannya adalah US$30 juta kepada Stanford University untuk pembangunan pusat rekayasa dan US$50 juta kepada Oregon State University untuk pembangunan pusat penelitian yang dinamai atas namanya.

Kekayaan US$79,3 Miliar

Masih dilansir dari Forbes, harta kekayaan Jensen Huang tembus US$79,3 miliar. Sukses menjadi miliarder, nyatanya hidup Jansen dulunya tergolong susah. 

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Jensen dan kakaknya diungsikan oleh keluarganya ke Amerika karena ketegangan politik. 

Tak lama setelah tiba di AS, Jansen dikirim ke sekolah berasrama di pedesaan Kentucky untuk remaja bermasalah oleh bibi dan pamannya, yang mengira sekolah itu sebagai sekolah persiapan.

Di sekolah berasrama, Jensen ditugaskan membersihkan kamar mandi anak laki-laki setiap hari sepulang sekolah, sementara saudara laki-lakinya bekerja di pertanian tembakau.

Jensen juga sempat bekerja sebagai pelayan di Denny's, yang menurutnya membantunya mengatasi rasa malunya.