Profil KKV, Toko Ritel Asal China Ganti Nama Jadi 'Oh! Some'
- Ritel KKV menarik perhatian generasi muda dengan tampilannya yang kekinian dan instagrammable.
Nasional
JAKARTA – Toko ritel kekinian asal China, KKV, dilaporkan berganti nama menjadi ‘Oh! Some’ di beberapa pusat perbelanjaan di Indonesia. Pergantian nama tersebut viral dan ramai dibahas di media sosial Tiktok dan X.
Profil KKV
Ritel KKV menarik perhatian generasi muda dengan tampilannya yang kekinian dan instagrammable. KKV memiliki banyak gerai yang tersebar di berbagai mal di Indonesia.
Salah satu ciri khas ritel ini adalah banyak orang yang membawa paper bag kuning setelah berbelanja di sana. Sejak tahun 2020 hingga sekarang, KKV telah membuka sekitar 24 gerai.
- Nilai Transaksi Bisnis Fintech GoTo Melonjak 65 Persen, Rugi EBITDA Turut Tajam
- Pemerintah Larang Promosi Susu Formula Hingga Endorse Influencer
- Nilai Pinjaman Tunai dan Paylater di Gopay Meroket 350 Persen setelah Tokopedia Diakuisisi TikTok
KKV adalah jaringan toko ritel yang menjual barang impor dan merupakan bagian dari KK Group asal China. Toko ritel ini terkenal karena menyediakan berbagai jenis mie instan impor dengan beragam kemasan, serta berbagai pernak-pernik dan alat kecantikan.
Dilansir dari kkgroup.cn, Kamis, 1 Agustus 2024, jaringan ritel terkemuka ini didirikan pada tahun 2015. Grup ini mengandalkan strategi multimerek dan memiliki sejumlah merek ritel khususu gaya hidup terpadu seperti KKV, took ritel khusus kecantikan THE COLORIST, ritel khusus budaya pop global X11, dan minimarket gaya hidup KK guan, serta merek-merek lainnya.
Sebagai perusahaan representatif dan praktisi model ritel trendi, merek-merek di bawah Grup terus memperluas pangsa pasar mereka dan telah mengembangkan 707 toko offline di lebih dari 190 kota utama di seluruh China.
Memiliki 707 toko, yang terletak di distrik perbelanjaan dan pusat perbelanjaan teratas. KKV terus berekspansi untuk menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi konsumen generasi baru, terutama Generasi Z, guna memenuhi gaya hidup yang baik.
Saat ini, Grup ini memiliki lebih dari 700 toko offline yang tersebar di lebih dari 200 kota utama di 31 provinsi, termasuk Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Hangzhou, Chengdu, Suzhou, Tianjin, Wuhan, Chongqing, serta di Indonesia. Toko-toko ini berada di distrik bisnis dan pusat perbelanjaan utama di setiap kota dan terus mengalami perkembangan.
KK Group bertujuan untuk mencapai misi perusahaan yaitu menjalani kehidupan yang menyenangkan tanpa batas, dan berkomitmen terhadap pengembangan inovatif. Grup ini juga ingin menjadi perusahaan ritel trendi kelas dunia dengan memberikan rasa memiliki dan pencapaian yang berkelanjutan bagi para karyawannya.
KKV Ganti Nama Jadi Oh! Some
KKV dilaporkan telah berganti nama menjadi Oh! Some di beberapa pusat perbelanjaan di Indonesia. Perubahan nama mendadak ini mengejutkan warganet karena KKV melakukan rebranding secara tiba-tiba di berbagai ritel miliknya di seluruh Indonesia.
Dari penelusuran di Google Maps, tampak nama toko di Moi berubah menjadi Oh! Some, meskipun yang diketik adalah KKV. Perubahan serupa juga terjadi di Mal Margo City, Depok, yang kini tidak lagi mencantumkan nama KKV.
Demikian pula, di Cibinong City Mall dan Mal Taman Anggrek, nama toko juga telah diganti menjadi Oh! Some. Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi mengenai pergantian nama tersebut di situs web atau media sosial KKV Indonesia.
Menurut laporan media asal China, Bamboo Works, Wu Yuening memulai karirnya di bidang TI sebelum membuka gerai pertama KK Group yang disebut KK Guan pada tahun 2015. Jaringan gerai ini sebagian besar menjual barang-barang impor.
Di Indonesia, KKV mulai beroperasi pada tahun 2020. Namun, hingga tahun 2023, penjualan di berbagai gerai KK Group di Indonesia dilaporkan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan gerai di negara asalnya, China.
Selama 10 bulan pertama tahun 2023, gerai KKV di Indonesia berhasil mencapai pendapatan sebesar 420,1 juta yuan dan laba sebesar 96,9 juta yuan, dengan margin laba kotor sebesar 23,1%.
- Laba BRI Tertekan oleh Cost of Fund, Inilah Hal-hal yang Harus Dicermati Investor ke Depan
- Livin’ Mandiri Error dan Tidak Bisa Digunakan, Perseroan Berikan Penjelasan
- Perbandingan Aset BBRI dan BMRI di Semester I-2024, Siapa Juaranya?
Toko-toko di Indonesia memiliki GMV (gross merchandise volume) bulanan yang hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan toko-toko domestik KK Group di China, dengan rata-rata mencapai 2,5 juta yuan dalam 10 bulan pertama tahun 2023.
Selain itu, KK Group yang dimiliki Wu Yuening dikabarkan telah membuka gerai pertamanya di Malaysia pada Januari 2024, sebagai bagian dari ekspansi perusahaan di sektor ritel.