Pavel Durov Miliarder Rusia Pendiri Telegram.
Dunia

Profil Pavel Durov, Miliarder Rusia Pendiri Telegram yang Ditangkap di Prancis

  • Pavel Durov miliarder Rusia pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, ditangkap dan ditahan otoritas keamanan Prancis di dekat Prancis pada sabtu malam, 24 Agustus 2024. Ia ditangkap saat keluar dari jet pribadinya di Le Bourget.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Pavel Durov miliarder Rusia pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, ditangkap dan ditahan otoritas keamanan Prancis di dekat Prancis pada sabtu malam, 24 Agustus 2024. Ia ditangkap saat keluar dari jet pribadinya di Le Bourget.

Media lokal Prancis, TF1 TV mengabarkan pada Minggu pagi, 25 Agustus 2024.

Ia ditangkap setelah tiba dari Azerbaijan, penangkapan dilakukan oleh otoritas setempat setelah otoritas keamanan berwenang OFMIN mengeluarkan perintah penggeledahan kepada Pavel.

Otoritas keamanan Prancis menilai bahwa Pavel lalai dan tidak memperhatikan moderasi platform di layanannya, yang memungkinkan aktivitas criminal untuk terus terpengaruh pada aplikasi perpesanan.

Lantas siapa itu Pavel Durov?

Profil Pavel Durov

Pavel Valeryevich Durov, lahir pada 10 Oktober 1984 dan berusia 39 tahun, ia adalah seorang pengusaha di Prancis-Saint Kitts dan Emirat kelahiran Rusia. Ia dikenal sebagai pendiri situs jejaring sosial VK dan aplikasi Telegram Messenger.

Telegram sendiri platform gratis yang bersaing dengan platform media sosial lain seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat milik Facebook.

Dilansir dari NDTV, Telegram berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet. Sejak perang Ukraina dimulai, Telegram telah menjadi sumber informasi penting, dan banyak disinformasi pula, terkait dengan konflik tersebut.

Telegram telah menjadi sumber informasi penting tentang perang Rusia di Ukraina, yang banyak digunakan oleh pejabat Moskow dan Kyiv. Beberapa analis menyebut, aplikasi tersebut sebagai “medan perang virtual” untuk perang tersebut.

Pada tahun 2006, Durov meraih gelar Magister Sains dari Universitas Negeri Saint Petersburg. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bersama kakaknya, Nikolai Durov menciptakan aplikasi VKontakte dan Ilya Perekopsky, yang kemudian dikenal sebagai VK.

Durov dijuluki sebagai “Mark Zuckerberg dari Rusia” karena berhasil menciptakan Vkontakte (VK), jejaring sosial terbesar di Rusia, pada usia 22 tahun. Pada tahun 2018, Pavel dan saudaranya Nikolai berhasil mengumpulkan US$1,7 miliar dari investor untuk mengembangkan TON, sebuah sistem blockchain, namun sistem tersebut harus ditutup setelah dilarang oleh SEC.

Menurut Forbes, Durov merupakan orang terkaya ke-120 di dunia, dengan memiliki kekayaan sebesar US$15,5 miliar atau jika dikonversi ke rupiah maka berkisar Rp241,08 triliun.

Kekayaan Durov pernah meroket tajam dari US$3,4 miliar pada tahun 2020 menjadi US$17,2 miliar pada tahun 2021. Peningkatan kekayaan ini terutama berasal dari aplikasi pesan Telegram, yang memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.

Dia meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah bekerja sama dengan dinas rahasia Rusia dan memberikan data terenkripsi dari pengguna jejaring social pertamanya VK.

Tahun 2017, Durov memindahkan dirinya dan Telegram ke Dubai, ia menjadi warga negara Prancis pada 2021. Lalu menurut media Prancis ia juga telah menerima kewarganegaraan Uni Emirat Arab.

Menurut laporan media, ia juga merupakan warga negara St. Kitts dan Nevis, negara kepulauan ganda di Karibia.

Selain itu, dikutip dari wawancara dengan jurnalis AS Tucker Carlson, pada bulan April tempat Durov berbicara tentang kepergiannya dari Rusia.

"Saya lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun," katanya.

AFP juga mengutip kutipan lain dari wawancara yang sama, di mana Durov menyebutkan, ia mendapat ide untuk memulai aplikasi pengiriman pesan terenkripsi setelah mendapat tekanan dari pemerintah Rusia saat bekerja di VK.

Ia mengatakan, ia berencana untuk menetap di Berlin, London, Singapura, dan San Francisco sebelum menetap di Dubai.

Ia menghargai Dubai atas lingkungan bisnis dan kenetralannya.

Durov mengatakan, orang-orang menghargai kebebasan. Mereka juga menghargai privasi dan kebebasan, ada banyak alasan mengapa seseorang memilih beralih ke Telegram.

Dalam wawancara yang sama Durov mengatakan, selain uang atau Bitcoin, dia tidak memiliki properti utama seperti real estat, jet, atau kapal pesiar, karena dia ingin bebas.