Profil PNG Power, Perusahaan yang Kolaborasi dengan PLN Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini
Nasional & Dunia

Profil PNG Power, Perusahaan yang Kolaborasi dengan PLN Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini

  • PNG Power adalah otoritas listrik terintegrasi penuh yang bertanggung jawab untuk pembangkitan, transmisi, distribusi dan ritel listrik di seluruh Papua Nugini. PNG Power juga melayani konsumen listrik individu.

Nasional & Dunia

Rumpi Rahayu

JAKARTA - PNG Power adalah perusahaan listrik yang berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) untuk pasok listrik ke Wutung, Papua Nugini. Desa di perbatasan Papua. 

Kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan bilateral Presiden RI Joko Widodo ke Papua Nugini yang membahas kerja sama antar kedua negara. 

Direktur Utama PLN Darmawan Parasodjo menjelaskan PLN saat ini memiliki daya mampu terpasang listrik di wilayah Papua yang mencukupi. Dengan jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura, PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di wilayah perbatasan tersebut. 

Secara keseluruhan, sistem Jayapura memiliki daya Mampu 136,6 MW. Saat ini, tercatat beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39 persen. 

Dengan cadangan listrik tersebut, secara jangka panjang PLN juga bisa mengaliri listrik ke wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan. 

Sedangkan di Papua Nugini, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW).

Di bawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), biomassa, dan tidak power plant.

Melihat struktur tersebut, Papua Nugini membutuhkan pasokan listrik, khususnya di daerah-daerah perbatasan dengan Indonesia. 

Profil PNG Power 

Dikutip dari laman resminya, PNG Power adalah otoritas listrik terintegrasi penuh yang bertanggung jawab untuk pembangkitan, transmisi, distribusi dan ritel listrik di seluruh Papua Nugini. PNG Power juga melayani konsumen listrik individu.

PNG Power adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Papua Nugini. Adapun pemegang sahamnya adalah Kumul Consolidated Holding Limited (KCHL) sebagai perwakilan dari General Business Trust (GBT). 

Pemegang saham lainnya adalah Pemerintah Papua Nugini yang menunjuk Dewan melalui Dewan Eksekutif Nasional (NEC). PNG Power, melalui Dewan memberikan laporan keuangan dan operasional rutin dan rencana bisnis kepada KCHL setiap tahun.  

PNG Power juga melayani pelanggan di hampir semua pusat-pusat perkotaan di Papua Nugini meliputi sektor industri, komersial, pemerintah dan domestik. Dan terus berupaya untuk memperluas layanan ke komunitas pedesaan. 

PPL juga melakukan peran dan tanggung jawab pengaturan atas nama Konsumen Independen dan Komisi Persaingan (ICCC). Tanggung jawab ini termasuk menyetujui lisensi. 

Untuk kontraktor listrik, memberikan sertifikasi untuk model peralatan listrik dan peralatan untuk dijual di dalam negeri dan memberikan layanan nasihat keselamatan dan memeriksa instalasi utama.

PNG Power Limited (Perusahaan No. 1-44680) didirikan berdasarkan Bagian 3 (1) dariUU Komisi Listrik (Privatisasi) tahun 2002 sebagai penerus perusahaan Komisi Listrik Papua Nugini (ELCOM). Semua aset, kewajiban, hak, kepemilikan, dan personel dialihkan ke PNG Power. PNG Power saat ini mempekerjakan sekitar 2050 karyawan. 

PNG Power memperkirakan pada tahun 2030, produksi listrik akan menjadi 332 MW dan Penjualan prakiraan untuk tahun 2030 adalah 1.413 GWh. Kapasitas pembangkit PNG Power diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang perusahaan ingin meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya.