Profil Sugeng Teguh Santoso, Ketua IPW yang Ungkap Korupsi Wamenkumham
- Nama Sugeng Teguh Santoso kembali ramai diperbincangkan sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan dugaan gratifikasi yang melibatkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej atau akrab dipanggil Eddy sudah naik ketahap penyidikan.
Nasional
JAKARTA - Nama Sugeng Teguh Santoso kembali ramai diperbincangkan sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan dugaan gratifikasi yang melibatkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej atau akrab dipanggil Eddy sudah naik ketahap penyidikan.
Sebagaimana diketahui, terungkapnya kasus ini bermula dari laporan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso sejak berbulan-bulan lalu tepatnya 14 Maret 2023.
Kala itu, Sugeng mendatangi KPK untuk melaporkan penyelenggara negara yaitu seorang wakil meneteri yang disinyalir terlibat transaksi tindak pidana korupsi sebesar Rp7 miliar.
Berikut ini TrenAsia.com merangkum profil Sugeng Teguh Santoso dari berbagai sumber.
Sugeng adalah politikus dan pengacara asal Indonesia yang lahir di Semarang pada 13 April 1966.
- Harta Tersangka Gratifikasi Eddy Hiariej Capai Rp20 M, Ini Rinciannya
- Ini Sederet Pencapaian Saham BBRI Sepanjang Dua Dekade Melantai di BEI
- Indonesia Miliki Kontrak Ekspor dengan China Sebesar Rp391,90 Miliar
Sugeng lahir dari pasangan karyawan dan guru. Ayah Sugeng aktif terlibat sebagai aktivitas buruh di perusahaan tempatnya bekerja.
Sugeng menghabiskan masa SD, SMP, SMA hingga kuliah di Jakarta.
Dikutip dari laman resmi LinkedInnya, Sugeng menyelesaikan studi S1 nya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1988-1991.
Dirinya memiliki kantor hukum bernama Kantor Hukum Sugeng Teguh Santoso dan menjabat sebagai di Direktur Utama sejak Januari 1993 hingga sekarang. Kantor ini beralamat di Gedung MT. Haryono Square.
Sugeng dikenal sering menangani kasus-kasus yang menarik perhatian publik, khususnya dalam perkara-perkara korupsi di Pengadilan Tipikor.
Sugeng juga pernah menjadi penasihat hukum dalam kasus Komisaris PT Kernell Oil, Simon Gunawan Tanjaya yang didakwa menyuap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini melalui seorang pelatih golf bernama, Deviardi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) ini pernah menjadi kuasa hukum Ary Muladi, terpidana kasus percobaan suap terhadap pimpinan KPK dan menghalang-halangi penyidikan KPK hingga menjadi penasihat hukum Bupati Bogor Rachmat Yasin dalam proses penyidikan di KPK.
Sugeng juga tercatat sebagai pendiri sekaligus Direktur Eksekutif LBH Keadilan Bogor Raya yang didirikan tahun 2012 untuk membela rakyat miskin dan kaum marjinal.
Dikutip dari laman instagramnya @sugengteguhsantoso, ia menuliskan kalimat bio sebagai calon anggota DPRD Kota Bogor Dapil 1.
Ia pernah mengikuti Pemilihan Walikota Bogor 2018 sebagai Wakil Walikota Bogor berpasangan dengan calon dari PDIP yaitu Dadang Iskandar Danubrata yang dikenal sebagai salah satu manajer PT. Persib Bandung Bermartabat.
Pada bulan Juli 2018, ia bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai calon anggota legislatif untuk Pemilihan Legislatif 2019. Tahun 2019, Sugeng menulis buku Tragedi Hukum di Atap Sorga bersama sastrawan Marlin Dinamikanto