Profil Teguh Setyabudi yang Diangkat Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta
- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Teguh Setyabudi sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Heru Budi Hartono yang menjabat sejak tahun 17 Oktober 2022, menggantikan tugas Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022.
Nasional
JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Teguh Setyabudi sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Heru Budi Hartono yang menjabat sejak tahun 17 Oktober 2022, menggantikan tugas Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan, keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 125P yang ditandatangani pada 16 Oktober 2024, mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Ari menjelaskan, dalam Keppres tersebut, Presiden Jokowi memberhentikan dengan hormat kepada Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta dan mengangkat Teguh Setyabudi untuk mengisi posisi tersebut.
- Investasi Manufaktur Moncer di Tengah Tertekannya Industri
- Ambisius, MIND ID Bidik Laba Bersih Rp30 Triliun di 2024
- Laba Perbankan Jumbo Kuartal III-2024 Diproyeksi Tumbuh 5-21 Persen
Sebelumnya, Teguh menerima suara terbanyak yang diusulkan oleh DPRD DKI Jakarta untuk posisi Penjabat Gubernur Jakarta.
Sementara, suara terbanyak kedua dan ketiga diraih oleh Tomsi Tohir, yang merupakan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, dan Akmal Malik, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Keduanya masing-masing mendapatkan tujuh suara.
Lantas, siapa Teguh Setyabudi?
Teguh Setyabudi lahir di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, pada 8 Maret 1967. Ia adalah anak keempat dari sembilan bersaudara dari pasangan Kardoyo dan Sulastri. Teguh menyelesaikan pendidikan di Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selama masa kuliahnya, ia aktif di berbagai organisasi dan pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM dari tahun 1987 hingga 1988. Ia lulus dengan predikat sebagai lulusan terbaik Fisipol UGM pada tahun 1991.
Ia memulai kariernya sebagai karyawan di Badan Diklat Departemen Dalam Negeri melalui program khusus. Hingga tahun 1993, Teguh berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian, Teguh melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 dan meraih gelar Magister Pendidikan (M.Pd) dari IKIP Negeri Jakarta pada tahun 1997. Pada tahun 2010, ia dipromosikan ke jabatan eselon II sebagai Kepala Biro Umum Setjen Kemendagri.
Setelah menjabat sebagai Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri selama 3,5 tahun, pada akhir tahun 2013, ia dipindahkan dan menjabat sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.
Selanjutnya, pada tahun 2016, ia dilantik sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, dan pada tahun 2018, ia dipercaya untuk menjadi Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara.
Pria yang gemar berorganisasi ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Koperasi Praja Mukti Kemendagri, yang merupakan salah satu koperasi terbesar di tingkat pusat Kementerian, dari tahun 2013 hingga 2016.
Teguh kemudian melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan predikat cumlaude pada tahun 2020. Di tahun yang sama, ia dipercaya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Utara.
Setelah itu, pada tahun 2022, ia ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pengawas PAM JAYA. Terakhir, pada Maret 2023, Teguh diangkat sebagai Dirjen Dukcapil Kemendagri, menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh.