Timothy Ronald.
Nasional

Profil Timothy Ronald, Pendiri Akademi Crypto yang Awali Karier sebagai Gamer

  • Sebelum memasuki dunia bisnis, Timothy mengawali kariernya sebagai seorang gamers sejak SMP. Hobinya bermain game online tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ia manfaatkan untuk memperoleh penghasilan tambahan. Ketidakpuasan terhadap pencapaian awalnya mendorong Timothy untuk menjajal peluang lebih besar di dunia bisnis.

Nasional

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Timothy Ronald adalah seorang pengusaha muda berbakat asal Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Akademi Crypto. Selain itu, ia juga aktif sebagai investor dan kreator konten di bidang keuangan. Lahir di Tangerang Selatan pada 22 September 2000, Timothy memiliki darah Indonesia-Tiongkok. Ia tumbuh dari keluarga sederhana, namun memiliki semangat besar untuk mencapai kesuksesan.

Sebelum memasuki dunia bisnis, Timothy mengawali kariernya sebagai seorang gamers sejak SMP. Hobinya bermain game online tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ia manfaatkan untuk memperoleh penghasilan tambahan. Ketidakpuasan terhadap pencapaian awalnya mendorong Timothy untuk menjajal peluang lebih besar di dunia bisnis.

Biodata Singkat Timothy Ronald

Berikut informasi singkat mengenai Timothy Ronald:

  • Nama lengkap: Timothy Ronald
  • Nama panggilan: Timothy
  • Tempat, tanggal lahir: Tangerang Selatan, 22 September 2000
  • Zodiak: Virgo
  • Pendidikan: Universitas Bina Nusantara (Binus) - S1 Sistem Informasi (tidak selesai)
  • Pekerjaan: Pengusaha, CEO, kreator konten
  • Media sosial:

Awal Karier: Dari Game hingga Saham

Saat berusia 15 tahun, Timothy mulai berinvestasi di saham dan cryptocurrency. Modal investasinya berasal dari hasil berdagang serta pekerjaan paruh waktu yang ia jalani. 

Kegemarannya bermain game juga memberikan peluang penghasilan. Di bangku SMP, ia berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi Mobile Legends tingkat nasional, dengan hadiah uang tunai sebagai ganjarannya.

Selain itu, Timothy menyediakan jasa joki game, membantu pemain lain meningkatkan level akun mereka. Dari jasa tersebut, ia berhasil mendapatkan hingga Rp1 juta per bulan. Keberhasilannya di bidang game menjadi pijakan awal untuk memasuki dunia bisnis.

Saat SMA, ia mencoba menjual pomade impor secara daring. Sayangnya, produk yang ia jual tidak memiliki izin BPOM, sehingga bisnis tersebut terhenti setelah mendapat teguran dari pihak berwenang. Meski demikian, kegagalannya ini tidak membuat Timothy menyerah.

Baca Juga: Profil Raymond Chin: Pengusaha Muda yang Mengubah Wajah Literasi Keuangan di Indonesia

Mengembangkan Bisnis dan Berinvestasi

Timothy semakin serius menekuni investasi saham saat SMA. Ia bahkan berhasil menghasilkan pendapatan hingga Rp30 juta perbulan dari keuntungan saham. 

Berbekal pengalamannya, ia mendirikan agensi pemasaran yang menyasar pelaku UMKM. Agensi ini menawarkan jasa konsultasi bisnis dengan tarif terjangkau, membuatnya populer di kalangan pelaku usaha kecil.

Pada usia 20 tahun, ia mencapai pencapaian luar biasa dengan menghasilkan Rp1 miliar dari investasinya di saham Bank BCA, yang dimulai sejak usia 15 tahun. Keberhasilannya di bidang saham dan kripto ia bagikan melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.

Membangun Akademi Crypto dan Ternak Uang

Pada 2022, Timothy mendirikan Akademi Crypto, sebuah platform edukasi untuk belajar tentang aset kripto. Sebelumnya, ia bersama pengusaha muda lainnya, Raymond Chin dan Felicia Putri Tjiasaka, mendirikan platform Ternak Uang. Platform ini memberikan edukasi investasi kepada para pemula.

Akademi Crypto menawarkan pelatihan dengan biaya Rp17 juta pertahun, memberikan pelatihan mendalam kepada peserta. Kesuksesan ini membuat Timothy sering diundang sebagai pembicara dan motivator di berbagai acara.

Fakta Menarik tentang Timothy Ronald

  • Timothy memperoleh Rp1 miliar pertamanya di usia 20 tahun.
  • Kekayaannya kini mencapai Rp300 miliar, hasil dari investasi crypto dan bisnis pendidikan.
  • Ia memiliki koleksi mobil mewah, termasuk Porsche dan McLaren.
  • Timothy memutuskan berhenti kuliah pada semester pertama untuk fokus berinvestasi di cryptocurrency.
  • Dijuluki sebagai "Raja Kripto Indonesia" karena kesuksesannya di dunia kripto.
  • Ia mendirikan Ronald Foundation, organisasi filantropi yang membangun sekolah di daerah terpencil seperti SMAK Santo Yoseph Pekerja Manola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.