Tol Batang
BUMN

Profil Waskita Karya, Perusahaan Pelat Merah yang Dibayangi Kepailitan

  • Keberadaan Waskita dimulai dari perusahaan Belanda bernama Volker Aannemings Maatschapij N.V. Perusahaan tersebut kemudian dinasionalisasi Pemerintah Indonesia.

BUMN

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil selamat dari gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Hal itu setelah Majelis Hakim Pengadilan Niaga memutuskan menolak permohonan Donny Hartarto Lasmana dalam sidang yang digelar Kamis 24 Agustus 2023. 

Putusan tersebut sekaligus menyelamatkan Waskita dari ancaman kepailitan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya itu diketahui menjadi langganan gugatan PKPU beberapa waktu terakhir. Menteri BUMN Erick Thohir sempat membuka opsi PKPU kepada Waskita karena kondisi keuangan yang sulit sehingga gagal membayar utang obligasi.

 Selain itu opsi merger terhadap Waskita juga dibuka dimana wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan perusahaan ini akan menjadi anak usaha dari Hutama Karya.

Waskita merupakan salah satu BUMN karya yang berdiri pada 1 Januari 1961. Sejarah awal perusahaan ini hampir sama dengan beberapa perusahaan BUMN karya lainnya yang awalnya merupakan perusahaan asal negeri Kincir Angin Belanda.

Keberadaan Waskita dimulai dari perusahaan Belanda bernama Volker Aannemings Maatschapij N.V. Perusahaan tersebut kemudian dinasionalisasi Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1961 yang sekaligus menjadi tonggak awal berdirinya waskita.

Usaha bisnis Waskita kala awal berfokus pada pengerukan, irigasi, reklamasi, dan pembangunan Pelabuhan. Memasuki tahun 1973, Waskita beralih status menjadi perseroan dan melebarkan sayap bisnisnya dengan mengerjakan berbagai proyek pembangunan fasilitas umum maupun industri seperti bandara, pabrik, dan lain sebagainya. 

Tidak hanya itu Waskita juga mengerjakan proyek jalan tol, bendungan, dan jembatan. Tahun 1980 menjadi waktu bagi Waskita dalam melakukan berbagai terobosan dan mengalami kemajuan. Loncatan teknologi dari waktu ke waktu juga dapat dicapai oleh Waskita. 

Penggunaan teknologi canggih berhasil diterapkan oleh Waskita berkat alih teknologi melalui kerja sama dengan perusahaan asing pada medio tahun 1980.  Beberapa proyek yang menjadi prestasidan kontribusi bagi Waskita di medio tersebut meliputi Pembangunan Bandara Soekarno Hatta, Reaktor Serbaguna Siwabessy, dan PLTU Muara Karang di Jakarta. 

Waktu berlanjut di tahun 1990 di mana Waskita kembali berhasil mencatatkan keberhasilannya membangun berbagai Gedung bertingkat seperti BNI City, Menara Plaza City, Menara Graha Niaga dan lain sebagainya.

Bidang jembatan juga tidak luput dari Waskita sebagai salah satu pembangunnya. Tercatat beberapa jembatan seperti Jembatan Rajamandala, Jembatan Barelang IV, Jembatan Rantau Berangin, Jalan layang Pasteur-Cikapayang-Surapati, dan lain sebagainya merupakan buah karya dari Waskita. 

Proyek Waskita lainnya juga meliputi pembangunan bendungan di beberapa wilayah seperti bendungan Way Sekampung, Pondok, Grokgrak, Tilong, Gapit, dan Sumi yang berhasil diselesaikan tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan. Waskita diketahui juga menggarap beberapa proyek ruas jalan tol di Jawa dan Sumatra.

Dalam menjamin mutu usahanya, Waskita Karya memperoleh sertifikat ISO 9002:1994 pada tahun 1995. Waskita juga memperoleh ISO 9001:2008 pada tahun 2009 sebagai pengakuan terhadap katergori sistem manajemen mutu.