Ilustrasi bank.
Perbankan

Profitabilitas Bank Syariah Kuartal I-2024 Lebih Buruk Dibanding Tahun Lalu

  • Data menunjukkan bahwa sebagian besar bank syariah mencatatkan penurunan dalam tingkat pertumbuhan laba bersih mereka, mengindikasikan tantangan yang lebih besar di tahun ini.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pada kuartal pertama tahun 2024, bank syariah di Indonesia menghadapi penurunan pertumbuhan profitabilitas dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Data menunjukkan bahwa sebagian besar bank syariah mencatatkan penurunan dalam tingkat pertumbuhan laba bersih mereka, mengindikasikan tantangan yang lebih besar di tahun ini. 

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) 

Pada kuartal pertama 2024, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatat rugi bersih Rp44,2 miliar, yang menunjukkan perbaikan sebesar 4,28% dibandingkan rugi bersih Rp46,7 miliar pada kuartal pertama 2023. 

Pada kuartal pertama 2023, rugi bersih mereka meningkat 4,98% dari tahun sebelumnya. Walau mengalami perbaikan pada kuartal pertama tahun ini, namun Bank Aladin masih mencatatkan kerugian dan belum mampu membalikannya menjadi laba bersih. 

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) 

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mengalami penurunan laba bersih sebesar 41% pada kuartal pertama 2024, dari Rp60,2 miliar menjadi Rp35,51 miliar. Ini berbanding terbalik dengan kuartal pertama 2023 di mana laba bersih mereka tumbuh 68,48%. 

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) 

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatat penurunan laba bersih sebesar 37,84% pada kuartal pertama 2024, dari Rp425 miliar menjadi Rp264 miliar. Sebelumnya, pada kuartal pertama 2023, mereka mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 3,4%. 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 17,07% pada kuartal pertama 2024, dari Rp1,46 triliun menjadi Rp1,71 triliun. 

Namun, ini masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 47,06% yang mereka capai pada kuartal pertama 2023.

Baca Juga: 43 Persen Milenial dan Gen Z Belum Percaya Perbankan Syariah

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengalami penurunan laba bersih sebesar 72,7% pada kuartal pertama 2024, dari Rp10,22 miliar menjadi Rp2,78 miliar. Pada kuartal pertama 2023, mereka mencatat penurunan laba bersih sebesar 14,69%. 

PT Bank Mega Syariah 

PT Bank Mega Syariah mencatat penurunan laba bersih sebesar 35,98% pada kuartal pertama 2024, dari Rp100,26 miliar menjadi Rp50,06 miliar. Ini kontras dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,04% yang mereka catat pada kuartal pertama 2023. 

PT Bank BCA Syariah 

PT Bank BCA Syariah mencatat peningkatan laba bersih sebesar 24,6% pada kuartal pertama 2024, dari Rp33,76 miliar menjadi Rp42,07 miliar. Ini merupakan peningkatan yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 77% yang mereka capai pada kuartal pertama 2023. 


Secara keseluruhan, kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan penurunan dalam pertumbuhan profitabilitas bank-bank syariah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. 

Penurunan ini terlihat dari berkurangnya persentase pertumbuhan laba bersih, bahkan beberapa bank mengalami penurunan laba bersih secara signifikan. 

Perlambatan pertumbuhan profitabilitas ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sektor perbankan syariah di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang. 

Faktor-faktor seperti peningkatan biaya operasional, penurunan pendapatan dari pembiayaan, dan peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) menjadi beberapa penyebab utama yang mempengaruhi kinerja keuangan bank-bank syariah pada kuartal pertama tahun 2024.