Proges 89 Persen, Tol Binjai - Pangkalan Brandan jadi Proyek Contoh Konstruksi Hijau
- Pembangunan green construction diharapkan dapat menjamin proses konstruksi yang ramah lingkungan dan juga berdampak terhadap keberlanjutan konstruksi.
Infrastruktur
JAKARTA - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mengungkapkan Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Binjai – Pangkalan Brandan menjadi proyek percontohan untuk penerapan konstruksi hijau (green construction).
Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengungkapkan konstruksi hijau pada jalan tol milik anak usaha PT Hutama Karya (Persero) ini diimplementasikan mulai dari proses perancangan hingga konstruksinya.
“Kami berharap memperoleh hasil yang baik sehingga Proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan sukses menjadi pilot project dengan prinsip green construction dan kelak menjadi acuan penyeragaman prinsip green construction di proyek HKI lainnya,” ujar Aji dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 28 Desember 2023.
Pelaksanaan green construction ini merupakan bentuk penerapan dari Peraturan Menteri PUPR No. 9 Tahun 2021 mengenai konstruksi berkelanjutan. Pembangunan green construction diharapkan dapat menjamin proses konstruksi yang ramah lingkungan dan juga berdampak terhadap keberlanjutan konstruksi.
Pada Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, HKI mengimplementasikan 14 kriteria konstruksi berkelanjutan yang meliputi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan yang direalisasikan dengan melakukan identifikasi rona awal lingkungan sekitar proyek.
Hal ini untuk memetakan potensi risiko lingkungan dan pengendaliannya selama proses pembangunan. Kemudian, seluruhnya dituangkan ke dalam Rencana Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
- 5 Film Bioskop Seru untuk Ditonton Liburan Akhir Tahun 2023
- Memoarnya Terjual Lebih dari Satu Juta Copy, Segini Harta Kekayaan Britney Spears
- Bikin Nagih, Inilah 9 Kuliner Khas Cilacap yang Wajib Dicoba
Pada aspek konservasi energi, implementasi konstruksi hijau dilakukan melalui penggunaan LED lamp, smart lamp, dan solar cell pada akses tol STA 00 on ramp.
Sementara pada aspek konservasi air, HKI memanfaatkan sistem gravitasi pada menara air serta menggunakan saniter hemat air di gerbang tol dan kantor pengelola tol di Stabat.
Tidak hanya itu, konservasi air juga diimplementasikan dengan penggunaan rumput solid sodding untuk proteksi lereng dari gerusan air serta menahan limpasan air hujan di sekitar mainroad.
Penghijauan dengan penanaman jenis pohon berkayu seperti Mahoni juga dilakukan oleh HKI di sepanjang lereng jalan tol, interchange, kantor proyek dan kantor pengelola.
Selain daunnya yang berfungsi mengurangi polusi udara, akar pohon berkayu tersebut bermanfaat sebagai proteksi lereng dari longsoran serta meningkatkan persediaan air tanah.
Tanaman perdu berbunga seperti bugenvil, bunga raya, nusa indah juga ditanam di sepanjang akses masuk gerbang tol, interchange, dan kantor pengelola yang berfungsi menambah keindahan jalan tol.
Progres Pembangunan
Hingga November 2023, progres pengerjaan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan sepanjang 57 kilometer (km) mencapai 89,54%. Tahap I – Jalan Tol Binjai-Stabat sepanjang 12 km telah dioperasikan pada 2022. Kemudian, Tahap II – Stabat-Kuala Bingai sepanjang 9 km telah dioperasikan pada Oktober 2023.
Sementara, Tahap III yakni Kuala Bingai-Tanjung Pura sepanjang 18 km telah melalui uji laik fungsi (ULF) pada 5 Desember lalu dan ditargetkan untuk difungsionalkan pada libur Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Sedangkan Tahap IV yakni Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang sepanjang 18 km kini masih dalam proses konstruksi.