Ilustrasi beras Bulog.
Nasional

Program Bantuan Beras 2024 Ditambah 700.000 Penerima

  • Program ini sebelumnya menargetkan 21,3 juta keluarga penerima manfaat pada tahun 2023, kini pemerintah menetapkan jumlah penerima menjadi 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 2024.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Sebagai kelanjutan dari progran distribusi bantuan beras yang sukses, Badan Logistik Nasional Indonesia (BULOG) mengumumkan ekspansi Program Bantuan Pangan Beras untuk tahun 2024. 

Program ini sebelumnya menargetkan 21,3 juta keluarga penerima manfaat pada tahun 2023, kini pemerintah menetapkan jumlah penerima menjadi 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 2024. Penambahan 700.000 KPM menjadi komitmen pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan, terutama di tengah krisis pangan global.

Dengan rata-rata empat individu per keluarga, program ini digadang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hampir 90 juta penduduk Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan sekitar sepertiga dari total populasi. 

Distribusi bantuan yang akan berlangsung hingga Juni, melibatkan upaya kolaboratif antara Bulog dan PT Pos Indonesia sebagai penyalur bantuan. Program ini dianggap sukses karena dampaknya yang merata, memberikan dukungan ekonomi yang penting bagi masyarakat dan memberikan dorongan positif kepada penduduk.

Presiden Jokowi menekankan peran Bulog sebagai tiang utama dalam menjaga keamanan pangan nasional. Presiden mengakui kontribusi yang sangat penting dari Bulog dalam menstabilkan ketersediaan beras di seluruh negeri.

"Pengelolaan pangan harus disikapi serius mengingat saat ini dunia tengah dilanda krisis pangan, oleh sebab itu peran BULOG sebagai penyangga ketersedian pangan nasional menjadi sangat vital" ungkap Jokowi, dilansir kabarbumn.com, Selasa, 23 Januari 2023.

Kedepan pemerintah juga akan fokus pada stok beras di setiap wilayah, dengan tujuan utama untuk menjamin pasokan yang mencukupi. Gudang Bulog yang tersebar di seluruh kabupaten di Indonesia dianggap sebagai instrumen penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk meratakan stok beras. 

Dengan adanya gudang Bulog di setiap wilayah, diharapkan dapat lebih efisien dalam mengelola distribusi dan penyebaran beras ke berbagai daerah. Hal ini dapat membantu dalam mengatasi potensi ketidakseimbangan pasokan di berbagai wilayah.

Pemerintah secara aktif memprioritaskan strategi ini sebagai bagian dari kebijakan keamanan pangan nasional, sehingga dapat menghadapi tantangan dan fluktuasi dalam pasokan beras. 

Dengan demikian, penekanan pada peran Bulog dan optimalisasi gudang-gudangnya menjadi langkah strategis dalam mencapai tujuan tersebut, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan pangan yang cukup dan terjamin di seluruh Indonesia.