Petugas PLN mengecek kondisi Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang digunakan oleh kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Bastiong Ternate
Energi

Program Electrifying Marine PLN Bantu Nelayan Hemat Biaya Produksi Hingga 60%

  • Bila menggunakan BBM biayanya Rp32.000. Sehingga dalam 1 bulan mencapai Rp960.000. Tapi bila menggunakan listrik biayanya hanya Rp13.000. Total dalam 1 bulan hanya Rp390.000.

Energi

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Marine bantu nelayan pangkas biaya produksinya hingga 60 persen. Program tersebut merupakan layanan dari PLN untuk memudahkan pelanggan memperoleh layanan listrik kebutuhan penerangan kapal, mini cold storage, dan kebutuhan tenaga listrik lainnya.

Melansir Kabar BUMN, pelaku usaha dan masyarakat di Pelabuhan Tanjung Ru, Belitung telah merasakan manfaat Program Electrifying Marin. Kehadiran Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di pelabuhan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk memenuhi kebutuhan listrik selama kapal bersandar, khususnya untuk kebutuhan cold storage yang semula berbasis bahan bakar minyak.

Keberadaan ALMA diperkirakan mampu memangkas biaya operasional nelayan hingga 60 persen jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Biasanya kapal yang bersandar bisa menghabiskan biaya BBM sebesar Rp600.000 selama 8 jam bersandar. Dengan menggunakan ALMA, cukup mengisi token listrik sebesar Rp200.000, sudah bisa memenuhi seluruh kebutuhan listrik selama kapal bersandar.

Salah satu pelanggan program Electrifying Marine, yang juga Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Sido Maju II, Harsono yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah menyebutkan kelompok usahanya juga sudah merasakan manfaat program Electrifying Marine dengan mampu memangkas biaya operasional hingga 40% dibandingkan saat menggunakan BBM. 

Harsono menyebutkan kelompok usahanya memperoleh bantuan biaya penyambungan listrik gratis dengan daya 11.000 Volt Ampere (VA) dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN Unit Induk Pembangkitan (UIK) Tanjung Jati B.

Hadirnya listrik PLN mampu mengoptimalkan proses budidaya ikan bandeng dengan biaya yang lebih hemat dan efisien. "Kincir kami dalam satu hari biasanya dioperasikan 7-8 jam pada malam hari. Bila menggunakan BBM biayanya Rp32.000. Sehingga dalam 1 bulan mencapai Rp960.000. Tapi bila menggunakan listrik biayanya hanya Rp13.000. Total dalam 1 bulan hanya Rp390.000. Jadi penghematannya mencapai 40%," ujar Harsono.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan program Electrifying Marine merupakan bentuk komitmen PLN dalam membantu masyarakat meningkatkan produktivitas dalam sektor perikanan dengan biaya murah dan waktu lebih efisien.

Selain itu, program ini juga mendukung budidaya ikan lebih ramah lingkungan yang sejalan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).

"Program ini tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain ramah lingkungan karena mengganti dari BBM ke sumber energi listrik, mereka bisa menekan pengeluaran dan bisa menghemat waktu, sehingga akan berdampak peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut,” ujar Darmawan.

Sepanjang semester I tahun 2023, pelanggan Electrifying Marine bertambah 2.169 pelanggan menjadi 39.913 pelanggan pada akhir Juni 2023.