Pembangunan rumah murah bersubsidi di kawasan Parung,Bogor Jawa Barat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Properti

Program Tapera Baru Terealisasi 21,73 Persen hingga Juli 2023

  • Hingga awal Juli 2023, penyaluran dana Tapera untuk pembiayaan perumahan baru mencapai 2.624 unit.
Properti
Rizanatul Fitri

Rizanatul Fitri

Author

JAKARTA - Realisasi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada tahun ini masih kurang memuaskan. Hingga awal Juli 2023, penyaluran dana Tapera untuk pembiayaan perumahan baru mencapai 2.624 unit. 

Angka itu hanya sekitar 21,73% dari target sepanjang tahun 2023 sebanyak 12.072 unit. Sebagai informasi, Tapera merupakan program tabungan perumahan yang cicilannya diambil dari pemotongan gaji. Adapun potongan gaji sebesar 2,5% dan 0,5% yang dibebankan pada pemberi kerja.

BP Tapera bertugas memungut serta mengelola dana untuk perumahan bagi pekerja Indonesia, antara lain meliputi PNS, prajurit TNI/ Polri, pekerja perusahaan BUMN/ BUMD, serta perusahaan swasta. 

“Hingga 7 Juli, realisasi Tapera sebanyak 21,73% atau 2.624 unit. Target bantuan pembiayaan tahun ini sebanyak 12.072 unit,” ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, dikutip dari pu.go.id, Kamis 13 Juli 2023. 

Serapan program Tapera tercatat paling rendah dibanding bantuan pembiayaan perumahan lain. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terealisasi 103.749 unit atau 47,15% dari target. Sementara Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) terealisasi 42,59% atau 93.701 unit.

Adapun Subsidi Selisih Bunga (SSB) telah terserap Rp1,41 triliun. Tahun ini SSB ditargetkan menyentuh pembiayaan 754.004 unit rumah. Selain pembangunan perumahan melalui beberapa program, terdapat proyek lain yang dilakukan PUPR. Proyek tersebut merupakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

Proyek PLTM

Pada Januari-Juli 2023 ini telah terdapat beberapa progres terkait proyek KPBU di beberapa sektor. Pada sektor sumber daya air terdapat lima proyek yang sedang pada tahap penyiapan. Proyek tersebut meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Temef, PLTM Jenelata, PLTM Karalloe, Bendungan Bodri, serta Bendungan dan PLTA di Papua. 

Progres pada sektor jalan raya yang dikerjakan melalui skema KPBU dalam periode ini meliputi Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik, Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Jalan Tol Demak-Tuban, serta Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).  Bidang permukiman terdapat tujuh proyek yang sedang berproses. 

PUPR juga menyiapkan skema KPBU untuk pembangunan sektor perumahan yaitu Rusun Kota Surabaya-Tambak Wedi. Adapun progres proyek dengan skema KPBU yang sedang pada tahap transaksi meliputi beberapa sektor. Pada bidang permukiman terdapat dua proyek yang masih dalam tahap transaksi.