<p>Bendungan Semantok didesain dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 34 meter, lebar puncak bendungan 9 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter. Bendungan juga akan memiliki volume tampung 32,67 juta m3 dan luas area genangan 365 hektare (ha). (Foto: Kementerian PUPR)</p>
Nasional

Progres Capai 76 Persen, Bendungan Semantok Senilai Rp1,7 Triliun Dipastikan Rampung 2022

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur, sudah mencapai 76%. Pemerintah menargetkan pembangunan dapat selesai dan diisi pada 2022.

Nasional

Reza Pahlevi

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur, sudah mencapai 76%. Pemerintah menargetkan pembangunan dapat selesai dan diisi pada 2022.

“Pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa, 8 Juni 2021.

Pembangunan bendungan yang menjadi salah satu proyek strategis nasional ini sudah dimulai sejak 2017. Pembangunan menggunakan anggaran senilai Rp1,7 triliun dan terdiri atas dua paket pembangunan.

Paket pekerjaan pertama dikerjakan oleh kerja sama operasi (KSO) antara PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Pelita Nusa Perkasa. Sementara itu, paket kedua dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero)-PT Bahagia Bangunnusa (KSO).

Bendungan Semantok didesain dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 34 meter, lebar puncak bendungan 9 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter. Bendungan juga akan memiliki volume tampung 32,67 juta m3 dan luas area genangan 365 hektare (ha).

Bendungan yang terletak di aliran Sungai Semantok ini akan memasok air untuk irigasi seluas 1.900 ha. Selain itu, bendungan juga mampu mengurangi risiko banjir sebesar 137 m3/detik, pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik dan penyedia air baku sebesar 312 liter/detik.

Kehadiran Bendungan Semantok akan dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di Kecamatan Rejoso untuk menahan air yang berlimpah saat musim hujan. Selain itu, bendungan ini juga  memiliki potensi sebagai produksi air baku, dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.

Pembangunan ini akan menambah deretan bendungan yang sudah ada di Jawa Timur. Sebelumnya, sudah dibangun juga Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.