<p>Penyelesaian proyek PLTU Batang saat ini masih terus berlangsung dan diharapkan bisa beroperasi komersial. </p>
Industri

Progres Capai 95 Persen, Adaro Energy Targetkan PLTU Batang Segera Beroperasi Komersial

  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sedang mengejar penyelesaian pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah. Sampai saat ini, progres pembangunan tersebut sudah mencapai 95,6%.
Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sedang mengejar penyelesaian pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah. Sampai saat ini, progres pembangunan tersebut sudah mencapai 95,6%.

“PLTU Batang sudah 95,6 persen, diharapkan bisa secepat mungkin beroperasi komersial,” ujar Direktur Utama Adaro Power Dharma Djojonegoro dalam konferensi pers, Senin, 6 September 2021.

PLTU Batang atau yang juga dikelola PT Bhimasena Power Indonesia ini memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt (MW). Sebelum dapat beroperasi, ADRO akan melakukan tahap percobaan terlebih dahulu. Batu bara untuk kebutuhan ini pun baru akan didatangkan akhir tahun ini.

Sebagai informasi PT Bhimasena Power Indonesia sebagai operator PLTU Batang merupakan perusahaan konsorsium antara Electric Power Development Co. Ltd. (J-Power) yang memiliki 34% saham, lalu anak ADRO PT Adaro Power 34%, dan Itochu Corporation 32%.

Dalam kesempatan sebelumnya, Chief Financial Officer ADRO Lie Luckman sempat mengatakan PLTU Batang ini baru dapat beroperasi pada 2022. Mulainya operasi sempat mundur dari target awalnya pada akhir 2021.

Luckman mengatakan ADRO akan memasok sekitar 5 juta-7 juta ton batu bara per tahun untuk PLTU Batang. PLTU ini disebut-sebut akan menjadi pembangkit listrik dengan teknologi ultra-supercritical (USC) terbesar dan pertama di Asia Tenggara.

PLTU Batang sendiri memiliki nilai investasi sebesar US$4,2 miliar dengan US$3,4 miliar dari jumlah tersebut didapat dari pinjaman Japan Bank for International Cooperation dan lembaga keuangan lainnya. PLTU ini akan menyediakan listrik kepada PT PLN (Persero) selama 25 tahun.