Promosikan Jamu Jadi Warisan Budaya Dunia, Pemerintah Ambil Langkah ini
- Upaya menjaga kelestarian penggunaan jamu dan pengakuan eksistensi jamu sebagai bagian dari bidaya nasional mendorong Indonesia untuk mengusulkan pengakuan jamu sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO.
Nasional
JAKARTA - Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan alam yang sangat melimpah. Indonesia mempunyai 2.850 jenis tumbuhan obat dan 22.000 ramuan obat tradisional yang telah diidentifikasi.
Penggunaan jamu, sebagai warisan leluhur yang diwariskan turun-temurun, menjadi elemen vital tak terpisahkan dalam praktik pengobatan tradisional di Indonesia.
“Dengan anugerah keanekaragaman hayati yang melimpah dan diversitas yang tertinggi kedua di dunia, Indonesia mempunyai peluang yang terbuka luas untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan obat-obat herbal,” Ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti, pada acara Asian Symposium on Medical Plants, Spices and Other Natural Products (ASOMPS) 2023, dilansir itb.ac.id, Selasa, 14 November 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap lebih dari 80% penduduk dunia memilih pengobatan berbahan alam sebagai obat alternatif dalam menjaga kesehatan mereka. Jamu memiliki manfaat yang sangat luas dalam berbagai aspek kesehatan, mulai dari pencegahan hingga pengobatan penyakit
- PLTS Terapung Cirata Mampu Kurangi Emisi Karbon 214.000 Ton Setiap Tahun
- Produksi Tandan Kelapa Sawit PTPN V Per Tahun Capai 2,6 Juta Ton
- Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
Upaya menjaga kelestarian penggunaan jamu dan pengakuan eksistensi jamu sebagai bagian dari bidaya nasional mendorong Indonesia untuk mengusulkan pengakuan jamu sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO.
Komitmen pemerintah dalam melestarikan jamu tercermin dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2023, yang menggantikan terminologi obat tradisional dengan obat berbahan alam. Langkah ini menandai pengakuan resmi akan nilai serta potensi pengobatan berbahan alam dalam konteks kesehatan modern.
Sebagai langkah nyata, Indonesia telah merumuskan rencana pengembangan jamu yang melibatkan kerjasama dari hulu ke hilir dalam proses produksinya.
Terdapat tujuh strategi inti dalam rencana tersebut, termasuk penguatan sistem produksi, pasar, peningkatan pengetahuan masyarakat, pengembangan sistem informasi terpadu, penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelestarian sumber daya bahan baku, serta penguatan kelembagaan, regulasi, dan infrastruktur.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berkomitmen untuk menjaga kekayaan tradisional sambil terus memajukan penggunaan jamu sebagai salah satu solusi kesehatan yang berkelanjutan, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, serta melestarikan warisan budaya yang bernilai dalam praktik kesehatan modern. Hal ini menjadi landasan yang kuat dalam meningkatkan upaya global untuk mewujudkan kesehatan yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.