Properti Melejit Dorong IHSG, Saham BRIS dan TLKM Malah Dibuang-buang
Saham-saham sektor properti kembali meraja di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 23 September 2020. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis 20,37 basis poin atau 0,4% ke posisi 5.112,18, saham-saham sektor properti justru melesat tinggi 3,66%.
Industri
JAKARTA – Saham-saham sektor properti kembali meraja di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 23 September 2020. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis 20,37 basis poin atau 0,4% ke posisi 5.112,18, saham-saham sektor properti justru melesat tinggi 3,66%.
Berdasarkan data RTI Business, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masuk dalam senarai top gainers dengan kenaikan 5,92% ke posisi Rp895 per lembar. Diikuti saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tumbuh 2,97% ke level Rp416 per lembar.
Sebaliknya, saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) kembali terjungkal 6,92% atau hampir menyentuh auto reject bawah (AJB) 7% ke level Rp1.210. Plus, kapitalisi pasar berada di angka Rp11,76 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dengan kapitalisasi sebesar itu, maka masih ada potensi penurunan saham BRIS dalam beberapa waktu mendatang. Sebab, diperkirakan kapitalisasi BRIS sebelum langkah merger bank umum syariah (BUS) benar-benar terlaksana hanya senilai Rp7,59 triliun.
Sepanjang perdagangan, total transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp8,35 triliun. Dengan volume saham sebanyak 10,81 miliar dan frekuensi transaksi 676.741 kali.
Saham-saham ragam industri berdiri sebagai sektor pengerek kinerja IHSG dengan kenaikan 2,44%. Tentunya, bersama saham sektor properti yang tadi telah disebutkan naik 3,66%.
Sementara itu, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell/NFS) dengan nilai Rp45,69 miliar. Jumlah ini menambah gendut aksi jual bersih asing sejak awal tahun menjadi Rp47,53 triliun.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi saham yang paling banyak dijual asing dengan nilai Rp248,7 miliar. Disusul PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar Rp17,1 miliar.
Sebaliknya, PT Astra International Tbk (ASII) memimpin senarai saham yang paling banyak dibeli asing (net foreign buy/NFB) sebesar Rp150,4 miliar. Ditemani oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang berada di posisi dua dengan NFB senilai Rp33,3 miliar.
10 saham paling diburu asing
- ASII: Rp150,4 miliar
- BBRI: Rp33,3 miliar
- UNVR: Rp11,1 miliar
- BTPS: Rp10,6 miliar
- INCO: Rp6,8 miliar
- GGRM: Rp6,6 miliar
- INTP: Rp5,8 miliar
- BBCA: Rp4,9 miliar
- KLBF: Rp4,4 miliar
- BMRI: Rp3,5 miliar
10 saham paling banyak dilego asing
- TLKM: Rp248,7 miliar
- INDF: Rp17,1 miliar
- PTBA: Rp16,8 miliar
- BBNI: Rp15,9 miliar
- EXCL: Rp13,8 miliar
- UNTR: Rp11,5 miliar
- TBIG: Rp9,2 miliar
- PTPP: Rp7,3 miliar
- MAPI: Rp6,6 miliar
- MPMX: Rp2,9 miliar