f29d13eb-d189-4d57-8c2d-72e43860c475.jpg
Sains

Proses Penyebaran Informasi Proklamasi Butuh Perjuangan Berat

  • Pada saat ingin menyebarkan ke luar negeri, ternyata radio milik rakyat Indonesia dan gelombang luar negeri disegel oleh tentara Jepang.
Sains
Prita Lyani Ayuninda

Prita Lyani Ayuninda

Author

JAKARTA – Penyebaran informasi tetnang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus tahun 1945  tidak semudah seperti zaman sekarang. Prosesnya membutuhkan waktu lama hingga daerah di luar Jakarta atau negara lain mengetahui kejadian tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber proses penyebaran berita proklamasi ini berlangsung dengan cepat namun penuh tantangan. Awalnya teks proklamasi pertama kali diterima oleh kantor berita Domei (sekarang kantor berita Antara) pada jam 12.00 WIB hari Jumat, 17 Agustus 1945, di Bandung, Jawa Barat.

Kemudian kabar berita ini disebarluaskan melalui telegram, yang merupakan salah satu cara tercepat untuk mengirimkan salinan pesan jarak jauh pada zaman itu. Setelah itu mulailah kabar proklamasi tersebar dari mulut ke mulut.

Pada saat ingin menyebarkan ke luar negeri, ternyata radio milik rakyat Indonesia dan gelombang luar negeri disegel oleh tentara Jepang. Sejumlah pejuang seperti Sakti Alamsyah, Sam Amir dan Darja, terus melakukan percobaan berulang kali agar negara lain dapat mengetahui bahwa Indonesia telah Merdeka. 

Pada akhirnya percobaan tersebut berhasil dan para sekutu mengetahui bahwa negara Indonesia telah merdeka dan lepas dari masa penjajahan Belanda. Namun saat Jepang menyadari kabar berita teks proklamasi sampai ke luar negeri Jepang marah dan berusaha sekuatnya untuk merusak tentang kabar kemerdekaan Indonesia itu.

Hal tersebut tidak mematahkan rakyat Indonesia untuk tetap memberikan kabar kemerdekaan Indonesia seluas mungkin. Tak hanya melalui radio, mulut ke mulut, dan telegram, surat kabar juga menyebar luaskan di jawa yang terbit pada 20 Agustus 1945 tentang proklamasi dan UUD 1945.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, radio di Surabaya menyiarkan teks proklamasi menggunakan bahasa Madura jam 19.00 WIB, radio Surabaya menyiarkan dengan cara ini agar Jepang tidak mengetahui apa yang telah disiarkan. 

Namun kekuasaan Jepang di Madiun masih ada maka dari itu ada beberapa daerah yang menyebarkan berita ini secara sembunyi-sembunyi. Kemudian berita proklamasi terus-menerus disiarkan di radio, telegram, surat kabar, selebaran, juga dengan pertemuan secara langsung. 

Selain itu ada beberapa negara juga yang sudah mengakui atas kemerdekaan Indonesia salah satunya Mesir pada 22 Maret 1946, kemudian India juga mengakui atas kemerdekaan Indonesia pada 2 September 1946.

Tak hanya itu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia Suriah juga turut mengakui atas kemerdekaan itu pada 2 Juli 1947, Vatikan negara eropa pertama yang mengakui atas kemerdekaan Indonesia 6 Juli 1947 dan juga Irak pada 16 Juli 1947.

Atas kerja keras para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia walau dengan penuh tantangan, akhirnya berita kemerdekaan Indonesia berhasil tersampaikan hingga pelosok tanah air untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia dengan mempertahankan kemerdekaan kita.