Menara BCA di Bundaran HI milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank swasta terbesar di Indonesia yang sahamnya digenggam oleh keluarga konglomerat Michael-Robert Hartono / Bca.co.id
Perbankan

Prospek BBCA di Tengah Kenaikan Suku Bunga Acuan BI

  • Kinerja kredit BCA yang cukup positif masih bisa dipertahankan atau malah bisa tumbuh lebih baik lagi setelah kenaikan suku bunga BI ke level 6%.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) berpotensi diuntungkan oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang baru saja diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menilai bahwa kuartal IV-2023 merupakan fase terbaik untuk kinerja penyaluran kredit.

BCA sendiri sebelumnya mencetak kinerja kredit yang cukup impresif hingga kuartal III-2023. Pendapatan bunga tumbuh 24,3% ke angka Rp64,9 triliun, ditopang oeh penyaluran kredit yang tumbuh 12,3% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp766,1 triliun.

Per September 2023, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada segmen kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 16,4% yoy menjadi Rp104,8 triliun.

Kredit korporasi tumbuh 12,2% yoy mencapai Rp343,5 triliun sementara kredit komersial naik 6,5% yoy menjadi Rp121,0 triliun.

Di segmen kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 11,5% yoy menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1% yoy menjadi Rp53,5 triliun.

Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3% yoy menjadi Rp15,0 triliun sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4% yoy menjadi Rp189,6 triliun.

Menurut Handiman, kinerja kredit BCA yang cukup positif itu masih bisa dipertahankan atau malah bisa tumbuh lebih baik lagi setelah kenaikan suku bunga BI ke level 6%.

"Kenaikan BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) baru-baru ini sebesar 25 basis poin menjadi 6% akan menguntungkan BBCA berkat rasio current account saving account (CASA) yang tinggi, cost of fund yang relatif stabil, serta portofolio kredit korporat yang besar dan portofolio sekuritas yang bisa mengakibatkan ekspansi net interest margin (NIM)," kata Handiman dikutip dari risetnya, Selasa, 24 Oktober 2023.

Dengan potensi pertumbuhan penyaluran kredit yang masih cukup besar, saham BBCA pun direkomendasikan oleh Mirae Asset Sekuritas dengan target rasio Price-to-book Value (P/B ratio) 4,9x.

"Sebagai salah satu bank terbaik di antara empat bank besar, kami percya bahwa BBCA pantas mendapatkan penilaian premium," papar Handiman.