Prospek Bisnis Hunian Middle Up Masih Menarik

JAKARTA – Bisnis properti Semarang, terutama penjualan hunian segmen middle up memiliki prospek cukup bagus. Para pengusaha pengembang kian gencar untuk memacu bisnis ini.

Ketua Property Expo Semarang, Dibya K Hidayat mengatakan prospek yang bagus ini dapat dilihat dari pameran Property Expo Semarang pada Kamis (12/02), yang diikuti sebanyak 10 pengembang serta 1 pendukung, dimana tak satupun yang menjual rumah bersubsidi.

Kebutuhan hunian di Semarang memang terbilang tinggi. Kondisi ini membuat sektor properti di sana terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan riset Bank Indonesia (BI), peningkatan harga residensial mengalami kenaikan 10,35% pada 2015.

“Kami harapkan di tahun 2020, permintaan semakin meningkat. Pada pameran pertama cukup bagus. Semoga tidak ada berita negatif, sehingga membawa dampak yang bagus untuk penjualan properti,” ujar Dibya.

Jika menelisik lebih dalam, permintaan hunian middle up yang tinggi ini, tentunya karena sejumlah keunggulannya dibandingkan dengan hunian bersubsi. Selain itu, terdapat perbedaan jenis material yang digunakan, salah satunya bata merah.

Keunggulan Bata Merah

Bata merah merupakan jenis material yang digunakan untuk hunian middle up, berbeda dengan hunian bersubsidi yang memakai jenis material batako. Bata merah ini digunakan sebagai material pembuat dinding. Hanya sedikit hunian middle up yang menggunakan bata ringan.

Nyatanya, bata merah memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya lebih kuat dari sisi ketahanan. Sebab, bata merah terbuat dari tanah dengan kandungan pasir dan melalui proses pemanasan dengan suhu yang tinggi.

Terlihat lebih natural, bata merah ini memberikan nuansa keindahan tersendiri. Terlebih, jenis material ini dapat dipasang oleh semua tukang, tanpa perlu keahlian khusus untuk membangun dinding.

Salain itu, daya tahannya sudah terbukti. Bata merah memiliki daya tahan hingga puluhan tahun tanpa perlu diplester sehingga langsung bersentuhan dengan kondisi cuaca. Serta, penggunaan material ini memberikan hawa yang lebih “adem” sekaligus nyaman.