Ilustrasi aset kripto.
Pasar Modal

Prospek Bullish Jangka Pendek Belum Terlihat, Kripto Bitcoin dkk Kembali Memerah

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 28 Februari 2023 pukul 11.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penyusutan 0,32%.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar kembali ke zona merah sementara propsek bullish untuk jangka pendek belum terlihat.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 28 Februari 2023 pukul 11.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penyusutan 0,32%.

Pada pantauan tersebut, Bitcoin menempati posisi harga US$23.480 atau setara dengan Rp358,63 juta dalam asumsi kurs Rp15.274 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Ethereum (ETH) mencatat penurunan 0,45%, Binance Coin (BNB) 0,97%, Ripple (XRP) 0,21%, dan Polygon (MATIC) 0,11%.

Stablecoin seperti Tether (USDT), USD Coin (USDC), dan Binance USD (BUSD) mengalami penguatan 0,01%.

Ada dua kripto di jajaran 10 aset terbesar yang bergerak di zona hijau walaupun dengan kenaikan yang tipis, yaitu Cardano (ADA) yang mencatat kenaikan 0,03% dan Dogecoin (DOGE) yang naik 0,1%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, beberapa analis saat ini masih skeptis dengan prospek bullish pada Bitcoin untuk jangka pendek.

Saat ini, Bitcoin tengah menghadapi level resistance signifikan di US$25.000 (Rp381,8 juta) yang belum sempat tertembus oleh BTC sejak awal tahun.

"Mungkin perlu beberapa saat sebelum investor tipe buy-and-hold menang," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 28 Februari 2023.

Ibrahim pun mengatakan bahwa para investor whale (sebutan untuk investor yang memiliki 1.000 Bitcoin atau lebih) pun tidak yakin dengan pemulihan pasar kripto dalam jangka waktu dekat.

Hal tersebut tercermin dari data Glassnode yang menyebutkan bahwa jumlah investor whale Bitcoin telah turu menjadi 1.663, jauh di bawah jumlah tertinggi sebanyak 2.161 pada Februari 2021.

Kemudian, pasar kripto juga masih tertekan karena data-data makroekonomi yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari The Federal Reserve (The Fed).

Menurut data CME FedWatch Tool, jumlah pelaku pasar yang memprediksi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin telah bertambah hingga 27%.

Padahal, sebelum pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Februari 2023, pelaku pasar yang memprediksi kenaikan 50 basis poin hanya sekitar 2%.