<p>Perusahaan jasa pengantaran logistik PT Tri Adi Bersama (AnterAja), anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) / Dok. AnterAja</p>
Korporasi

Prospek Cerah Adi Sarana Armada (ASSA) Disokong Pertumbuhan Bisnis AnterAja

  • JAKARTA – Emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memiliki prospek yang kian menjanjikan. Hal ini disokong oleh potensi pertumbuhan bisnis anak usaha pe

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memiliki prospek yang kian menjanjikan. Hal ini disokong oleh potensi pertumbuhan bisnis anak usaha perseroan yang bergerak pada sektor pengirimin ekspres, yakni PT Tri Adi Bersama atau dikenal dengan AnterAja.

Analis CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Willy Suwanto mengatakan bahwa AnterAja telah menyumbang 23% pendapatan ASSA sepanjang 2020. Capaian tersebut melonjak hampir enam kali lipat dalam waktu kurang dari 2 tahun. 

Sementara itu, AnterAja diproyeksikan berkontribusi lebih dari 50% pendapatan ASSA pada tahun 2022, atau naik 34% dari tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun (CAGR) selama 3 tahun terakhir, sekaligus mendongkrak return on equity (ROE) tahun 2021.

“Kami memproyeksikan AnteraAja berkontribusi masing-masing sebesar 40 persen dan 51 persen dari total pendapatan ASSA pada 2021 dan 2022,” dikutip dari riset yang diterima TrenAsia.com, Rabu, 22 September 2021.

Berhembusnya wacana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) J&T Express turut mendorong harga saham ASSA dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan laporan CB Insights, estimasi penilaian J&T Express mencapai US$7,8 miliar atau sekitar Rp111,54 triliun per 7 April 2021.

Sebelumnya, Bloomberg turut melaporkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan IPO di Walstreet dengan potensi pendanaan US$5 miliar. Selain itu, salah satu pendiri dan mitra pengelola Ideosource dan Gayo Capital baru-baru ini mengatakan bahwa SiCepat dapat bernilai lebih dari US$1 miliar.

Prospek Cerah ASSA

CGS-CIMB Sekuritas memproyeksikan pendapatan ASSA mencapai Rp3,8 triliun sepanjang 2021, atau melonjak 25% secara tahunan yang masih didorong oleh bisnis jasa pengiriman. Dengan ekspansi yang berkelanjutan dan peningkatan pengiriman, diperkirakan margin kotor tidak berubah, yakni sebesar 24%.

Hal yang sama diprediksi terjadi pada margin EBITDA perseroan, sekitar 27% pada tahun 2021 dan 2022. Sedangkan, CGS-CIMB Sekuritas mengharapkan perseroan dapat meraih laba bersih mencapai Rp140 miliar.

“Kami juga tidak mengharapkan perusahaan untuk membagikan dividen pada tahun 2021,” tambahnya.

Sejalan dengan hal tersebut, laba per lembar saham (earning per share/EPS) diproyeksikan naik sekitar 1%. Adapun katalis utama adalah percepatan pertumbuhan di AnterAja, didorong oleh ledakan e-commerce serta risiko penurunan datang dari persaingan yang lebih ketat.