
Prospek Dividen OCBC (NISP) 2024: Potensi Kenaikan Hingga 6 Persen
- Dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), NISP menunjukkan tren positif dengan dividen per lembar saham yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan laba bersih yang stabil. Pada 2023, dividend yield tercatat paling menarik, mencapai 6,90%. Sementara itu, pada 2022 dan 2024, yield masing-masing berada di kisaran 3,31% dan 5%.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) semakin menarik perhatian para investor, khususnya dividend hunter, setelah dalam tiga tahun terakhir rutin membagikan dividen.
Dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), NISP menunjukkan tren positif dengan dividen per lembar saham yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan laba bersih yang stabil. Pada 2023, dividend yield tercatat paling menarik, mencapai 6,90%. Sementara itu, pada 2022 dan 2024, yield masing-masing berada di kisaran 3,31% dan 5%.
Menutup tahun 2024, NISP membukukan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih bank ini mengalami lonjakan 19% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp4,9 triliun.
- Apple Perkenalkan Apple Invites, Aplikasi Undangan Digital dengan Fitur Lengkap
- 8 Tips Beli Tiket Pesawat Murah untuk Libur Lebaran 2025
- Industri Tembakau di Persimpangan Jalan: Antara Keuntungan dan Dampak Sosial
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga dan syariah bersih sebesar 11% yoy menjadi Rp11,04 triliun, serta pengurangan beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang signifikan, turun 87% dari Rp1,13 triliun pada 2023 menjadi hanya Rp152 miliar pada 2024.
Selain itu, pendapatan non-operasional bersih juga meningkat drastis, mencapai Rp284 miliar dibandingkan hanya Rp15 miliar pada 2023.
Namun, beban operasional NISP tercatat meningkat 21% yoy menjadi Rp6,07 triliun, yang turut mengerek rasio Cost to Income Ratio (CIR) naik menjadi 50,9%, dibandingkan 44,3% di tahun sebelumnya. Meskipun demikian, peningkatan beban ini masih bisa dikompensasi oleh pertumbuhan pendapatan.
Faktor eksternal, seperti kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang bertahan di level tinggi selama berbulan-bulan sebelum akhirnya diturunkan sekali pada September 2024, juga menjadi salah satu tantangan yang dihadapi NISP sepanjang tahun lalu.
Baca Juga: Hilal Dividen 4 Bank BUMN Tahun 2024, BBRI Diproyeksi Paling Jumbo
Pertumbuhan Kredit dan DPK Tetap Positif
Salah satu pendorong utama pertumbuhan pendapatan NISP adalah fungsi intermediasi bank yang tetap berjalan baik. Penyaluran kredit tumbuh 11% yoy dengan tingkat risiko yang tetap terjaga, terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto yang stabil di level 1,6%.
Dukungan dari ekspansi kredit ini turut mendorong total aset NISP meningkat 13% yoy menjadi Rp281 triliun.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 13,3% yoy menjadi Rp204 triliun. Dari total DPK tersebut, rasio Current Account Saving Account (CASA) berada di angka 55,3%, yang membantu bank menjaga biaya dana (Cost of Fund) tetap terkendali.
Dari sisi margin keuntungan, Net Interest Margin (NIM) NISP masih bertahan stabil di 4,4%, sama seperti tahun sebelumnya.
Likuiditas juga semakin solid dengan pertumbuhan deposito sebesar 14% yoy, yang menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) turun dari 83,8% pada 2023 menjadi 81,9% di 2024. Penurunan ini memberikan fleksibilitas lebih bagi bank untuk terus ekspansif dalam penyaluran kredit.
- Saham AMMN Anjlok 52 Persen dari Level ATH, Apa Penyebabnya?
- IDX Properti Anjlok Tajam Diseret Pelemahan Saham PANI dan CBDK
- Kisah Kepahlawanan Anjing Alaska (Bagian I): Bakteri Mengerikan Muncul di Wilayah Terpencil
Prospek Dividen 2024: Potensi Yield Lebih dari 6%
Dengan laba bersih FY24 yang mencapai Rp4,9 triliun, Earning per Share (EPS) NISP berada di angka 212. Jika asumsi payout ratio tahun ini tetap di kisaran 40%, maka potensi dividen per lembar saham (Dividend per Share/DPS) yang akan dibagikan tahun ini diperkirakan mencapai Rp84,8.
Jika dibandingkan dengan dividen yang dibagikan tahun sebelumnya sebesar Rp72 per lembar, maka nilai DPS tahun ini berpotensi naik 17,77%. Dengan harga saham NISP terkini di level Rp1.335 per lembar, maka dividend yield yang diperoleh investor bisa mencapai sekitar 6,35%.
Melihat tren kenaikan dividen dalam tiga tahun terakhir dan kinerja keuangan yang semakin solid, NISP tampaknya akan tetap menjadi salah satu emiten bank yang menarik bagi para pemburu dividen di tahun 2024.