<p>Awak media melakukan peliputan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 6 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Prospek Ekonomi Berubah Pasca-Pilpres AS, Saham-Saham Ini Bakal Moncer Sampai Akhir Tahun

  • JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan positif hingga akhir tahun. Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) AS dan vaksin membuat pandangan pelaku pasar keuangan terhadap prospek ekonomi berbalik menjadi positif. Setelah nyaris 10 bulan ekonomi terus dihantui […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan positif hingga akhir tahun.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) AS dan vaksin membuat pandangan pelaku pasar keuangan terhadap prospek ekonomi berbalik menjadi positif. Setelah nyaris 10 bulan ekonomi terus dihantui bayang-bayang resesi dan tekanan akibat pandemi COVID-19.

“Beberapa faktor lain turut memicu positifnya reaksi pelaku pasar akibat perkembangan ekonomi terkini, terutama pada komoditas nikel dan minyak sawit mentah (CPO),” terang Hariyanto dalam konferensi pers daring, Jumat, 14 November 2020.

Positifnya pandangan terhadap nikel dan CPO tersebut tertuang ke dalam membuat Mirae Asset mengubah daftar saham-saham pilihannya pada November 2020. Ada empat penghuni baru daftar stock picks Mirae Asset, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indoensia Tbk (BBRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Dengan demikian, stock picks Hariyanto Wijaya dan timnya tersebut memiliki bobot besar pada saham perbankan, barang konsumsi, dan komoditas. Dua nama pertama adalah dua BUMN perbankan, sedangkan ANTM dan INCO dipilih karena faktor potensi kenaikan harga nikel.

Kenaikan harga nikel diprediksi akan didukung oleh beberapa faktor. Pertama, program one belt one road (OBOR) China yang masih berjalan dan akan mendorong permintaan nikel. Kedua, pengembangan kendaraan listrik juga dapat mengangkat minat pada nikel secara stabil.

“Ketiga, terpilihnya Joe Biden sebagai presiden AS yang ramah lingkungan diprediksi akan semakin menentukan tren penguatan permintaan sekaligus harga nikel ke depannya,” ungkap dia.

Empat Saham Keluar

Ada yang masuk, maka ada yang keluar. Nah, Mirae Asset juga rupanya mengeluarkan beberapa saham rekomendasinya, yaitu PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Nama emiten lain yang juga dikeluarkan dari stock picks adalah PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sementara saham-saham rekomendasi yang masih bertahan adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Lalu, dua nama lainnya adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

AALI dan LSIP adalah emiten produsen minyak sawit mentah (CPO). Harga CPO juga diprediksi setidaknya akan diuntungkan dua faktor. Faktor pertama adalah La Nina yang sudah mulai terjadi dan diprediksi akan berlangsung setidaknya hingga Januari 2021.

Prediksi La Nina–yang dapat memicu curah hujan yang tinggi–juga disampaikan oleh BMKG, yang memprediksi akan bertahan hingga pertengahan Januari-Februari. Curah hujan tinggi diprediksi akan menyulitkan pembuahan dan musim panen sawit. Hal ini dapat mendorong turunnya suplai dan mendongkrak harga di pasaran.

“Faktor kedua adalah potensi melemahnya nilai dolar AS yang diprediksi akan menguntungkan bagi komoditas ekspor seperti CPO,” pungkas dia.