Prospek Melejit BYD, Berhasil Produksi 10 Juta Mobil
- BYD mengalokasikan 100 miliar yuan atau sekitar Rp218 triliun untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam teknologi otomotifnya, meningkatkan fitur kecerdasan kendaraan.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - BYD terus menunjukkan dominasinya di pasar kendaraan energi baru (NEV) global. Perusahaan asal China ini berhasil meluncurkan kendaraan NEV ke-10 juta pada 18 November 2024.
Prestasi ini mencerminkan pertumbuhan pesat BYD, di mana produksi 5 juta kendaraan pertama memakan waktu 15 tahun, sementara 5 juta kendaraan berikutnya hanya membutuhkan 15 bulan.
Keberhasilan ini didukung oleh investasi besar dalam inovasi teknologi. BYD mengalokasikan 100 miliar yuan atau sekitar Rp218 triliun untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam teknologi otomotifnya, meningkatkan fitur kecerdasan kendaraan. Strategi ini memperkuat daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.
China, sebagai pasar terbesar NEV dunia, menjadi pasar yang manis pertumbuhan BYD. Selama 10 bulan pertama 2024, penjualan NEV di China mencapai 8,692 juta unit, dengan tingkat penetrasi pasar mencapai 30%. Data ini menunjukkan bahwa kendaraan NEV berhasil melampaui kendaraan berbahan bakar fosil di pasar domestik.
"China telah memanfaatkan peluang bersejarah dari transformasi otomotif global," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri NEV Guangdong, Zhou Fatao, di Shenxen, dikutip Antara, Selasa, 19 November 2024.
Dalam sembilan bulan pertama 2024, BYD berhasil menjual 2,73 juta kendaraan, dengan 90% di antaranya dipasarkan di dalam negeri. Rantai pasokan yang kuat dan kemampuan BYD untuk menyelaraskan teknologi inti dengan kebutuhan konsumen menjadikannya pemimpin yang sulit disaingi di pasar domestik.
- Uang Anak Usaha KoinWorks Dibawa Kabur Borrower, Bagaimana Nasib Lender?
- SCG Luncurkan Semen Rendah Karbon, Masuk RI Mulai 2025
- IPO di Rp880 DAAZ Kini Tembus Rp3.330, Apa yang Terjadi?
Perang Dagang Bayangi BYD
Meskipun mencatatkan pertumbuhan pesat, BYD dan industri NEV secara umum masih menghadapi tantangan teknologi, seperti kebutuhan akan pengembangan teknologi baterai padat. Selain itu, kompetisi di pasar global semakin intensif dengan kehadiran pemain besar seperti Tesla, Volkswagen, dan BMW yang berusaha memperkuat posisi mereka di pasar NEV, termasuk di China.
Menurut International Energy Agency (IEA), penjualan global NEV harus mencapai 45 juta unit pada tahun 2030 untuk mendukung target netralitas karbon. Hal ini memberikan peluang besar bagi BYD untuk terus berekspansi, namun juga menuntut peningkatan inovasi agar tetap relevan di tengah persaingan global.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi BYD adalah kebijakan perdagangan yang ketat. Uni Eropa baru-baru ini menetapkan tarif tambahan pada kendaraan listrik asal China, termasuk produk BYD, yang dianggap melanggar hukum internasional dan regulasi WTO. Kebijakan ini dapat memperlambat pertumbuhan pasar otomotif Eropa sekaligus menghambat tujuan lingkungan global.
Namun, BYD juga melihat peluang dalam kolaborasi global. Kerja sama lintas negara dinilai penting untuk mendorong inovasi, pertumbuhan, dan pembangunan hijau. Sebagai pemimpin pasar NEV, BYD memiliki kesempatan besar untuk memainkan peran utama dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.