Prospek Saham Alfamidi (MIDI) di Tengah Pertumbuhan SSSG 9,64 Persen
- Emiten pengelola minimarket Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berhasil mencatatkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) yang solid sebesar 9,64% year-on-year (YoY) pada semester I-2024.
Bursa Saham
JAKARTA – Emiten pengelola minimarket Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berhasil mencatatkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) yang solid sebesar 9,64% year-on-year (YoY) pada semester I-2024.
Analis Bahana Sekuritas, Christine Natasya, menyatakan bahwa angka tersebut sukses melampaui target pertumbuhan 6% yoy yang telah ditetapkan oleh entitas usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sepanjang tahun ini.
“Untuk kuartal kedua 2024, MIDI melaporkan SSSG sebesar 6,1%, turun dari 8,2% pada kuartal kedua 2023. Penurunan ini disebabkan oleh pergeseran musiman, di mana dua pertiga dari periode puasa dan Idul Fitri terjadi pada kuartal pertama 2024,” jelasnya dikutip pada Senin, 15 Juli 2024.
- Tersisa Rp1,5 Triliun, 2 Hal Ini Bikin BRI Setop Terbitkan Green Bond 2022
- Saham WIKA Dipantau BEI Usai Terbang Tinggi Sebulan Terakhir
- Rasio Utang 39 Persen Capai Rp8.253,09 T, Prabowo Mau Kerek Jadi 50 Persen?
Asal tahu saja, SSSG ini adalah gambaran tentang kinerja toko yang telah beroperasi selama lebih dari satu tahun, tanpa memperhitungkan dampak dari pembukaan atau penutupan toko baru. “Selama dua bulan berturut-turut di bulan Mei dan Juni 2024, Alfamidi mencapai SSSG di angka belasan rendah,” jelasnya.
Menurutnya, perusahaan berharap bahwa toko-toko yang disuplai oleh dua gudang baru yang telah dipindahkan akan menawarkan lebih banyak SKU, terutama produk makanan segar, guna meningkatkan penjualan dan margin.
Berbagai faktor tersebut, Christine mempertahankan rating buy pada MIDI dengan target harga 12 bulan sebesar Rp520 per saham, yang didasarkan pada rasio price-to-earnings (PE) yang tetap sebesar 27 kali pada EPS 2024E.
Dari lantai bursa, pada perdagangan Senin, 15 Juli 2024, saham MIDI diparkir melesat 0,49% ke level Rp408 per saham. Adapun transaksi saham ini mencapai 8,50 juta lembar dengan nilai transaksi senilai Rp3,45 miliar dan frekuensi perdagangan 732.
Sementara itu, secara mingguan dan satu bulan terakhir, saham MIDI tercatat meningkat sebesar 3,55% dan 4,08%. Namun, secara year-to-date saham ini masih melemah 5,12%. Alhasil, jika membeli saham ini di level sekarang, maka investor berpeluang cuan sebesar 27,45%.
- Inilah Kota Termahal di Dunia Bagi Ekspatriat Tahun 2024
- Mengenal Bangsa Sumeria, Pemilik Metropolitan Zaman Kuno
- Negara-Negara dengan Skor IQ Tertinggi di Dunia
Kinerja MIDI
Hingga berita ini diturunkan, MIDI yang 77,09% sahamnya dimiliki AMRT belum diketahui akan melaporkan kinerja keuangannya pada semester I-2024. Namun, merujuk laporan keuangannya pada kuartal I-2024, laba periode berjalan perseroan melesat 34,94% ke level Rp158,57 miliar.
Selaras dengan kenaikan laba, pendapatan neto MIDI pada kuartal I-2024 berada di angka Rp4,79 triliun, mengalami kenaikan 18,6% secara tahunan dibandingkan Rp4,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Jika dirinci, penjualan dari segmen makanan MIDI menyumbang sebesar Rp2,98 triliun, sementara segmen makanan segar berkontribusi sebesar Rp646,91 miliar. Adapum segmen non-makanan meraup nominal Rp1,16 triliun.
Sampai tiga bulan pertama tahun ini, jumlah gerai MIDI dan entitas anak secara keseluruhan mencapai 2.958 gerai. Rinciannya terdiri dari 2.208 gerai Alfamidi, 49 gerai Alfamidi Super, dan 8 gerai Midi Fresh. Sementara itu, gerai convenience store Lawson yang dikelola oleh entitas anak berjumlah 693 gerai.