Prospek Saham BBRI Pasca Kenaikan di Atas Rp5.000
- Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil bangkit kembali ke level Rp5.000 per saham setelah mencatatkan kenaikan 4,64% dalam seminggu terakhir.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil bangkit kembali ke level Rp5.000 per saham setelah mencatatkan kenaikan 4,64% dalam seminggu terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah saham BBRI mengalami koreksi signifikan di awal Agustus.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 21 Agustus 2024, saham BBRI mencuri perhatian di antara saham perbankan lainnya, melambung 2,02% ke level Rp5.050 per saham.
Sementara itu, saham bank lainnya seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing mengalami penguatan sebesar 1,04% dan 0,24%. Di sisi lain, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bergerak stagnan.
- Selain Ubah Peta Pilkada Jakarta, Putusan MK Gebrak Pilkada Banten
- Daftar Saham LQ45 di Bawah PER 5 untuk Investasi di Puncak IHSG
- BSI (BRIS) Siapkan Fitur Paylater, Ini Update Progresnya
Dengan keberhasilan menguat di atas Rp5.000 per saham, pertanyaan muncul mengenai prospek selanjutnya untuk saham BBRI. Mandiri Sekuritas dan Sucor Sekuritas, dalam analisis terbaru mereka, memberikan pandangan positif terhadap kinerja keuangan dan target saham BBRI hingga akhir tahun ini.
Mandiri Sekuritas dalam risetnya menyebutkan bahwa pertumbuhan laba mencapai 1% pada semester I, ditambah peluang pemangkasan suku bunga perbankan pada paruh kedua tahun ini, menjadi faktor pendorong kinerja BBRI sepanjang 2024.
Mereka yakin bahwa performa BBRI pada semester II akan lebih kuat dengan pemulihan tingkat keuntungan, sehingga perusahaan tetap dapat mempertahankan rasio dividen yang tinggi tahun depan.
Hal ini mendorong Mandiri Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp6.000 per saham untuk saham BBRI. Artinya, investor yang membeli saham ini sekarang berpeluang cuan sebesar 18,81%.
Pandangan positif terhadap saham BBRI juga disampaikan oleh analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis. Menurutnya, realisasi laba BRI pada semester I 2024 sudah sesuai dengan perkiraan dan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang stabil.
“Realisasi laba bersih BRI sebesar Rp29,7 triliun sudah sesuai dengan estimasi kami, didukung oleh keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan kenaikan pendapatan bunga sebesar 15% dan kenaikan kredit mencapai 11%,” ungkapnya.
Lowis menambahkan bahwa tingkat pertumbuhan keuntungan BRI diharapkan akan pulih pada paruh kedua tahun ini, dengan laba bersih yang diprediksi mencapai Rp57,9 triliun pada 2024. Pemulihan tercepat diperkirakan akan terjadi pada 2025.
Dengan prospek yang cerah ini, Sucor Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.000 per saham. Target ini mempertimbangkan reaksi pasar yang berlebihan terhadap potensi penurunan kualitas aset perusahaan.