Prospek Saham HOKI dan NASI Usai HET Beras Permanen Diketok
- Perdagangan satu minggu terakhir, baik HOKI dan NASI masih menunjukkan penguatan harga saham. Bahkan, nilai emiten berkodekan NASI selama satu bulan terakhir sahamnya berhasil melesat 192,49%.
Rekomendasi
JAKARTA – Dua saham emiten beras premium PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) menarik disimak usai Harga Eceran Tertinggi (HET) relaksasi beras berakhir pada 31 Mei 2024 mendatang.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dalam kunjungannya ke daerah Koja, Jakarta Utara, pada Senin, 27 Mei 2024, kemarin, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang berupaya menjaga keseimbangan harga beras antara konsumen dan produsen melalui kebijakan HET.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu juga menyoroti pentingnya memperhatikan keuntungan bagi para petani yang telah panen padi ataupun gabah. "Sekarang kalau berasnya mahal ibu-ibu marah. Sekarang berasnya turun, petaninya enggak untung. Iya emang tugasnya pemerintah jalannya mengatur," tuturnya.
- Baca Juga: Laba Turun di Kuartal I-2024, Wismilak Inti Makmur (WIIM) Siapkan Jurus Genjot Produksi Rokok
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pihaknya tengah menggodok aturan HET beras premium dan medium, yang akan berlaku pada Juni 2024. "Untuk khusus HET beras sampai 31 Mei (kebijakannya). Kita lagi workout supaya bisa ditetapkan, supaya bisa ditetapkan, tunggu ya," jelasnya belum lama ini.
Perlu diketahui, sejak 10 Maret 2024 hingga akhir Mei, HET beras premium ditetapkan pada kisaran Rp14.900 per kg hingga Rp15.800 per kg, tergantung wilayah. Angka ini naik dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp13.900 per kg hingga Rp14.800 per kg.
Dari lantai bursa, pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024, pukul 15:08 WIB, nilai dua emiten beras premium itu bergerak ke arah yang berlawanan. Saham HOKI terpantau menguat 0,65% ke level Rp155 per saham, sementara NASI melemah 6,51% ke level Rp158 per saham.
Kinerja HOKI dan NASI
Meski begitu, data perdagangan satu minggu terakhir, baik HOKI dan NASI masih menunjukkan penguatan harga saham. Bahkan, nilai emiten berkodekan NASI selama satu bulan terakhir sahamnya berhasil melesat 192,49%.
Perlu diketahui, HOKI adalah salah satu emiten yang memasarkan beras premium dengan merek Topi Koki. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 dan berawal dari bisnis keluarga bernama kedai beras 'Buyung' di Palembang, Sumatera Selatan.
Dari sisi kinerjanya, HOKI mencatat rugi bersih sebesar Rp1,5 miliar sepanjang 2023, menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022, di mana perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp1,8 miliar.
Sementara itu, NASI, yang juga merupakan emiten beras premium dengan merek dagang Dua Tani, dikenal sebagai produsen dan pemasok beras di Tangerang, Banten. Sejak 2015, NASI mengimplementasikan sistem pertanian plasma yang bertujuan untuk mencapai produksi berkelanjutan dengan bekerja sama dengan petani lokal.
NASI yang listing di Bursa Efek Indonesia pada 30 Juni 2023 lalu, baru saja mengumumkan bahwa perseroan membidik penjualan sebesar Rp87 miliar pada 2024. Target ini sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan penjualan NASI pada tahun 2023, yang mencapai Rp79,2 miliar.
Target Saham
Berkaitan dengan prospek saham kedua emiten beras premium, Analis Investment Stockbit, Hendriko Gani, dalam riset terbarunya menyatakan bahwa tingginya HET beras berpotensi mengurangi tekanan pada gross profit margin (GPM).
Namun, khusus untuk HOKI, Hendriko menilai model bisnis perusahaan yang mencakup pengolahan dan perdagangan beras sebenarnya kurang diuntungkan dari tren kenaikan harga beras.
"Sebagai pengingat, terdapat beberapa harga dalam rantai pasokan perdagangan beras. Model bisnis HOKI sendiri adalah membeli beras di tingkat penggilingan, sebelum kemudian menjualnya kembali pada konsumen akhir dengan harga yang diatur melalui HET," ujarnya.
Di tengah sentimen ini, MNC Sekuritas pun memberikan rekomendasi "buy on weakness" untuk saham HOKI dan NASI. Target harga saham untuk HOKI berada di kisaran Rp170-180 per saham, sementara untuk NASI di kisaran Rp204-216 per saham.
Tidak ketinggalan, Kiwoom Sekuritas juga memberikan rekomendasi “speculative buy”. Menurut mereka, jika saham NASI mampu bertahan di atas level support Rp148 per saham, maka ada potensi penguatan menuju resistance di Rp206 per saham.
Untuk HOKI, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan "trading buy" karena saham ini kembali bergerak di atas support jangka panjang MA200 di level Rp145 per saham, dengan resistance di level Rp186 per saham.