Kawasan kerja Petrosea di Indonesia.
Korporasi

Prospek Saham Petrosea (PTRO) Usai Diguyur Kontrak Rp17 T

  • Perusahaan pertambangan, minyak dan gas bumi, PT Petrosea Tbk (PTRO), baru saja meraih kontrak jumbo senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima (PBP) yang notabene anak usaha PT Singaraja Putra Tbk. (SINI). Guyuran dana tersebut membuat saham emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu diprediksi semakin menarik.

Korporasi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Perusahaan pertambangan, minyak dan gas bumi, PT Petrosea Tbk (PTRO), baru saja meraih kontrak jumbo senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima (PBP) yang notabene anak usaha PT Singaraja Putra Tbk. (SINI). Guyuran dana tersebut membuat saham emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu diprediksi semakin menarik. 

Perjanjian jasa pertambangan antara PBB dan PTRO tersebut mengemuka dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu, 14 Agustus. Jangka waktu kontrak tersebut adalah life of mine atau sepanjang hidup tambang. “Nilai kontrak sekitar Rp17,4 triliun,” ujar Manajemen Petrosea.

Sebagai informasi, kontrak SINI dengan PTRO mencakup pengupasan lapisan penutup dan penggalian batubara di area tambang. Lokasi tambang berada di Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Estimasi produksi lapisan penutup mencapai 415,4 juta bank cubic meter (BCM) dan produksi batubara sebesar 52 juta ton. Merujuk perubahan term sheet, estimasi total pendapatan sebesar US$ 3,9 miliar (sekitar Rp60,45 triliun) sepanjang masa kontrak. Hal itu dengan asumsi harga pasar yang berlaku saat ini sebesar US$ 75 per ton untuk batu bara kalori GAR 5.000.

Prospek Saham PTRO

Lalu bagaimana prospek saham PTRO menyusul kontrak jumbo tersebut? Pelaku pasar tampaknya langsung merespons positif aksi korporasi antara Petrosea dan PBP. Hingga perdagangan sesi pertama, Rabu, saham PTRO mengalami penguatan 325 poin ke level Rp8.925 per saham. Saham PTRO bahkan sempat menembus Rp9.000 per saham, tertinggi dalam sebulan terakhir. 

Adapun saham Petrosea telah naik 1.200 poin atau sekitar 15% sepekan terakhir. Pengamat pasar modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, melihat aksi tersebut dapat meningkatkan minat pelaku pasar terhadap saham PTRO. Namun, William mengingatkan tren harga saham emiten tambang tetap akan dipengaruhi pergerakan harga komoditasnya.

William mengakui saat ini merupakan momentum yang cukup menarik bagi emiten batu bara. Pihaknya memberikan rekomendasi buy saham PTRO yang secara teknikal bergerak menguat, dengan area support di Rp 8.400 dan resistance pada level Rp 10.000.

Sekretaris Petrosea, Anto Broto, mengatakan kontrak tersebut menjadi implementasi strategi jangka panjang Petrosea lewat peningkatan aktivitas operasional jasa pertambangan. “Kontrak ini memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha serta meningkatkan kinerja keuangan dan operasional Petrosea,” ujar Anto. 

Kinerja Petrosea Tahun 2023

Petrosea mencatatkan laba bersih senilai US$ 10,57 juta atau setara Rp167,1 miliar pada September 2023 (berdasarkan kurs Rp15.797 per dolar AS). Pada periode yang sama, perusahaan mencetak pendapatan sebesar US$ 418,78 juta atau setara Rp 6,61 triliun. 

Pendapatan emiten Prajogo Pangestu ini naik 27,04% dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar US$ 329,6 juta.  Pendapatan ini diperolehdari pendapatan penambangan sebesar US$ 268,8 juta, pendapatan konstruksi dan rekayasa US$ 115,4 juta, pendapatan jasa sebesar US$ 30,9 juta, dan lain-lain sebesar US$ 1,89 juta.

Baca Juga: Penyebab Laba Petrosea (PTRO) Kuartal I-2024 Anjlok 94 Persen

Bagi PT Singaraja Putra Tbk (SINI), kesepakatan dengan PTRO diharapkan dapat memacu target produksi batu bara pada tahun ini. Direktur Singaraja Putra, Amir Antolis, mengatakan aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari penunjukan kontraktor yang sebelumnya telah disampaikan SINI dalam keterbukaan informasi pada 4 April 2024.

Hal itu mengenai penandatanganan term sheet perjanjian jasa penambangan tanggal 27 Maret 2024. Amir mengatakan kegiatan pertambangan akan segera dimulai dengan ditekennya perjanjian definitif. “Sehingga dapat merealisasikan target produksi batubara di tahun 2024, serta dapat berkontribusi pada kinerja keuangan Perseroan,” ujar Amir.