PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk meluncurkan produk terbaru Tolak Angin Batuk. Produk ini akan menambah varian dari produk Tolak Angin yang telah ada dan  dikenal oleh masyarakat luas yaitu Tolak Angin Cair, Tolak Angin Bebas Gula,Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, Tolak Angin care, Permen Tolak Angin, Permen Tolak Angin Bebas Gula, dan Balsam Tolak Angin. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Prospek Sido Muncul di Semester II-2024, Optimisme di Tengah Musim Penghujan

  • PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diharapkan mengalami peningkatan penjualan Tolak Angin, produk unggulannya, seiring dengan datangnya musim hujan pada akhir tahun ini.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diharapkan mengalami peningkatan penjualan Tolak Angin, produk unggulannya, seiring dengan datangnya musim hujan pada akhir tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan, menilai prospek bisnis Sido Muncul semakin cerah memasuki semester II-2024. Diketahui pada semester I-2024, SIDO berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp608,49 miliar, yang menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 35,8% secara tahunan.

“Kami memproyeksikan, Sido Muncul (SIDO) akan mencetak pendapatan dan laba bersih yang tumbuh lebih dari 20% pada semester II-2024, berkat musim hujan di kuartal IV dan menurunnya biaya bahan baku,” ujarnya dalam riset yang dikutip pada Kamis, 12 September 2024. 

Proyeksi pertumbuhan laba ini cukup optimis jika dibandingkan dengan perkiraan manajemen SIDO yang lebih moderat, yaitu minimal di atas 10% tahun ini. Rizkia menyatakan, musim hujan selalu menjadi momen strategis bagi penjualan Tolak Angin yang telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.

Sentimen ini menjadi keuntungan bagi SIDO, mengingat Tolak Angin menyumbang sekitar 50% dari total pendapatan perusahaan. Segmen obat herbal dan suplemen, termasuk Tolak Angin, diperkirakan akan terus mencatatkan pertumbuhan signifikan berkat margin laba kotor yang tertinggi di antara produk SIDO lainnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim hujan akan mulai merata di Indonesia pada kuartal IV 2024, dengan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah. "Kondisi cuaca ini diyakini akan meningkatkan permintaan Tolak Angin, yang dikenal sebagai solusi herbal untuk menjaga daya tahan tubuh," tambah Rizkia.

Di sisi lain, Sido Muncul terus melakukan inovasi dalam distribusi untuk memperluas jangkauan produk Tolak Angin. Sejak Mei dan Juli 2024, SIDO telah mendistribusikan produknya langsung ke gerai Alfamart dan Indomaret, tanpa perantara sub-distributor. 

Langkah ini diprediksi dapat meningkatkan margin kotor hingga 5% dan volume penjualan sampai 5%. Dengan kombinasi musim hujan yang menguntungkan, inovasi distribusi, dan pertumbuhan pasar ekspor, Rizkia yakin SIDO akan terus mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga akhir 2024.

Ia bilang margin di segmen herbal juga mencapai 70,6% pada paruh pertama tahun ini, mencerminkan efisiensi operasional dan harga bahan baku yang lebih rendah. “Kami perkirakan saham SIDO akan terus menarik minat investor dengan target harga Rp830 per saham,” katanya.

Selain itu, SIDO diperkirakan akan kembali membagikan dividen interim pada Oktober atau November 2024, dengan estimasi yield dividen sekitar 3,7%. Sementara itu, pada perdagangan berjalan hari ini pukul 13.40 WIB, saham SIDO bergerak stagnan di level Rp680 per saham. 

Di pasar internasional, SIDO mencatat pertumbuhan ekspor yang mengesankan. Pendapatan dari ekspor meningkat 73% pada semester I-2024, dengan pasar utama di antaranya Malaysia, Filipina, dan Nigeria. 

Selain itu, Manajemen SIDO menargetkan kontribusi ekspor mencapai 15% dalam 3 hingga 5 tahun mendatang, menjadikan pasar internasional sebagai salah satu pilar pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Profitabilitas SIDO tetap kuat, dengan margin laba kotor yang terus meningkat.