
Prospek XLSmart: Bagaimana Merger EXCL & FREN Mengubah Peta Kompetisi Telco?
- XL Axiata dan Smartfren resmi merger! XLSmart hadir dengan potensi besar, tapi bagaimana dampaknya terhadap saham EXCL, persaingan pasar, dan strategi bisnis ke depan?
Bursa Saham
JAKARTA - Merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) bukan sekadar langkah konsolidasi bisnis, tetapi juga menandai perubahan signifikan dalam lanskap industri telekomunikasi nasional. Meski diproyeksikan membawa manfaat besar, merger ini juga menghadirkan tantangan yang perlu diantisipasi.
Sejumlah pelaku pasar menyambut positif merger ini sebagai upaya menciptakan industri telekomunikasi yang lebih sehat. Namun, tidak sedikit yang mempertanyakan sejauh mana sinergi ini dapat dioptimalkan. Berdasarkan pengumuman resmi, EXCL akan menjadi entitas penerima peleburan dari FREN (surviving entity) dan berganti nama menjadi "XLSmart".
EXCL dan FREN menyatakan bahwa merger ini akan menghasilkan nilai perusahaan pra-sinergi sebesar US$6,5 miliar atau sekitar Rp104 triliun dengan asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS. Meskipun angka ini mencerminkan potensi pertumbuhan, ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan untuk memastikan realisasi nilai sinergi tersebut.
- Ekosistem Kripto Indonesia Berkembang Pesat, Ini Sederet Buktinya
- Saham GOTO Terbang Tinggi Setelah Rumor Merger dengan Grab Muncul Kembali
- Resmi Bubar, Sum 41 Putar So Long Goodbye
Dinamika Pasar Pasca Merger
Sejak diumumkannya rencana merger dan proyeksi bisnis pasca konsolidasi, saham EXCL menunjukkan tren penguatan. Harga saham EXCL berhasil menembus level Rp2.290 per sahamsetelah sebelumnya bergerak dalam rentang Rp2.000 – Rp2.250 pe saham selama satu bulan terakhir. Meningkatnya volume transaksi mencerminkan keyakinan investor terhadap potensi merger ini, tetapi tetap ada risiko volatilitas pasar yang perlu diperhatikan.
Research analyst Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, dalam risetnya menilai bahwa XLSmart memiliki peluang pertumbuhan yang besar dengan skala ekonomi yang lebih luas. Namun, implementasi sinergi operasional yang efektif akan menjadi tantangan utama. Potensi nilai sinergi tahunan diperkirakan sebesar US$ 300-400 juta sebelum pajak, yang diharapkan dapat tercapai dalam 3-5 tahun.
Analisis Prospek dan Risiko
Research analyst CGS Internasional, Bob Setiadi, memperkirakan sinergi dari merger ini secara kumulatif dapat bernilai Rp19,6 – 28 triliun. Optimalisasi jaringan, termasuk penghapusan 20-30% situs yang tumpang tindih, menjadi kunci dalam mencapai efisiensi biaya. Namun, tantangan dalam integrasi infrastruktur serta koordinasi teknologi tetap menjadi faktor penentu keberhasilan merger ini.
Lalu, analis Bahana Sekuritas, Kevin Jonathan Panjaitan, menyoroti bahwa selain sinergi operasional, ekspansi ke kota-kota target dan optimalisasi digitalisasi layanan juga menjadi faktor penting dalam menentukan keberlanjutan pertumbuhan XLSmart.
Sementara itu, research analyst Maybank Kim Eng Sekuritas, Etta Rusdiana Putra, menilai bahwa merger ini dapat mengubah dinamika industri telekomunikasi nasional. Dengan spektrum yang lebih luas serta integrasi antara Axiata (bandwidth internasional) dan Sinar Mas (jaringan lokal serta ekspansi ke pusat data), XLSmart berpotensi menjadi pemain kunci di pasar.
Namun, realisasi sinergi ini bergantung pada efektivitas eksekusi strategi pasca merger. Etta merekomendasikan aksi beli (buy) terhadap saham EXCL dengan target harga Rp 3.200, tetapi tetap menekankan pentingnya mitigasi risiko integrasi.
Profitabilitas dan Keberlanjutan XLSmart
Christian Imanuel Sitorus dari MNC Sekuritas menilai bahwa merger ini tidak hanya menguntungkan entitas yang bergabung, tetapi juga berdampak luas bagi industri secara keseluruhan. Efisiensi operasional, peningkatan kualitas layanan, serta kenaikan valuasi saham menjadi manfaat utama yang diharapkan dari merger ini.
Namun, tantangan dalam harmonisasi budaya perusahaan, restrukturisasi tenaga kerja, serta alokasi belanja modal yang optimal harus dikelola dengan baik agar XLSmart dapat mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, merger ini memang berpotensi menjadikan XLSmart sebagai salah satu pemain telekomunikasi terbesar di Indonesia.
“Terbentuknya XLSmart bisa menjadi ‘the deal of the year in telco’, tetapi tantangan dalam eksekusi tetap ada. Kesuksesan merger ini akan bergantung pada seberapa efektif integrasi antara EXCL dan FREN dalam mengoptimalkan sumber daya dan strategi bisnis mereka,” ujar Christian.
Dengan tantangan dan peluang yang ada, merger XL Axiata dan Smartfren tidak hanya menjadi peristiwa bisnis biasa, tetapi juga sebuah transformasi besar bagi industri telekomunikasi nasional yang harus dikelola dengan strategi yang matang.