<p>Aset gudang penyewaan milik PT Mega Manunggal Property Tbk. / Dok. PT Mega Manunggal Property Tbk </p>
Korporasi

Provident Investasi Bersama (PALM) Tambah Portofolio di Mega Manunggal Property

  • Per-31 Maret 2023, ada satu perusahaan tambahan yang masuk ke dalam catatan portofolio PALM, yakni PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) yang bergerak di bidang properti logistik.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pada kuartal pertama tahun 2023, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menambah portofolio di PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

Pada kuartal sebelumnnya, PALM mencatat portofolio investasi di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan nilai wajar sebesar Rp5,5 triliun.

Selain itu, perusahaan lain yang tercatat dalam portofolio PALM pada kuartal akhir tahun lalu adalah Giyanti Time LImited dengan nilai wajar sebesar Rp115 miliar.

Per-31 Maret 2023, ada satu perusahaan tambahan yang masuk ke dalam catatan portofolio PALM, yakni PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) yang bergerak di bidang properti logistik.

Saat itu, investasi PALM pada saham MMLP tercatat sebanyak 1,25 miliar lembar dengan harga perolehan sebesar Rp495 perlembar dan nilai wajar investasi sebesar Rp586,18 miliar.

Sementara itu, pada periode yang sama, nilai wajar investasi perseroan di MDKA bertumbuh 2,5% dari Rp5,5 triliun pada akhir kuartal IV-2022 menjadi Rp5,64 triliun pada akhir kuartal I-2023, sedangkan nilai wajar investasi di Giyanti menurun 3,4% dari Rp115 miliar menjadi Rp111,04 miliar.

Pada tiga bulan pertama tahun 2023, PALM mencatat kenaikan nilai investasi sebesar Rp700 miliar dari yang tercatat pada kuartal akhir 2022.

Pada konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & LB) yang diselenggarakan Rabu, 21 Juni 2023, jajaran direksi PALM mengumumkan kinerja perseroan pada kuartal I-2023.

Direktur Investasi dan Portofolio PALM Ellen Kartika menyampaikan, nilai investasi perseroan per-31 Maret 2023 mencapai Rp6,3 triliun.

Jika dibandingkan dengan angka yang tercatat pada kuartal IV-2022 sebesar Rp5,6 triliun, nilai investasi PALM mengalami kenaikan 12% secara quarter-on-quarter (qoq).

Dengan perkembangan tersebut, aset PALM pun berada di angka Rp6,56 triliun pada akhir kuartal I-2023 atau meningkat 14% dari Rp5,7 triliun pada kuartal IV-2022.

Sementara itu, liabilitas PALM tercatat sebesar Rp750,62 miliar pada kuartal I-2023, meningkat drastis dengan kenaikan hingga 31.085% dari Rp2,4 miliar pada akhir 2022.

Kendati demikian, dengan nilai investasi yang alami peningkatan, ekuitas perseroan tetap mengalami pertumbuhan sebesar 1% dari Rp5,7 triliun menjadi Rp5,8 triliun.

Ellen mengatakan, pencapaian positif dalam pertumbuhan aset ini mengindikasikan strategi efektif yang diimplementasikan PALM selama ini.

"Kami akan terus menjalankan strategi ini untuk memaksimalkan peluang yang cukup besar di masa mendatang untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan," ujar Ellen.

Walaupun laba bersih PALM mengalami penurunan 95% secara year-on-year (yoy) dari Rp886 miliar menjadi Rp47,9 miliar, namun Ellen mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang investasi, khususnya untuk jangka menengah panjang, nilai investasi adalah segmen ikhtisar keuangan yang lebih menjadi perhatian ketimbang laba bersih.

Dengan demikian, perseroan menilai bahwa pencapaian yang ditorehkan pada kuartal pertama tahun ini masih bisa dikatakan sebagai indikasi kinerja yang positif.

Disampaikan oleh Ellen, setelah ia menjabat sebagai direktur Investasi dan Portofolio, dirinya akan terus mencari perusahaan dengan prospek, kinerja, dan peluang yang dinilai dapat melancarkan target perseroan.

"Sebagai perusahaan investasi, kita akan mencari prospek-prospek perusahaan, ataupun perusahaan yang sekarang pun kita monitor terus kinerjanya. Kalau bagus ada kemungkinan tambah atau stay, yang pasti kita monitor terus," ujar Ellen menjawab pertanyaan wartawan seusai konferensi pers.