<p>Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung / Istimewa</p>
Industri

Proyek ACCES akan Bangun PLTS untuk 23 Desa Terpencil

  • JAKARTA – Pemerintah meluncurkan proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS) untuk meningkatkan akses energi bersih di wilayah pedesaan dan terpencil. Proyek ini digawangi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bekerja sama dengan Ministry of State Administration Republik Timor-Leste, serta Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Indonesia dan Timor Leste. […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Pemerintah meluncurkan proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS) untuk meningkatkan akses energi bersih di wilayah pedesaan dan terpencil.

Proyek ini digawangi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bekerja sama dengan Ministry of State Administration Republik Timor-Leste, serta Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Indonesia dan Timor Leste.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut, pendanaan proyek ini mencapai US$18 juta dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Nantinya, ACCESS dilaksanakan di 23 desa di empat provinsi, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah.

“Akan dibangun pembangkit listrik tenaga surya off-grid dengan kapasitas total 1,2 Mega Watt,” ungkapnya di Jakarta, Senin, 8 Maret 2021.

Selain itu, proyek ini juga dilaksanakan di 25 desa di di Timor-Leste dengan menggunakan kurang lebih 1.000 lampu tenaga surya hemat energi.

Dadan berharap, ACCESS dapat membantu masyarakat yang tinggal di daerah terpencil agar bisa memperoleh akses listrik dan air bersih dari tenaga surya. Ia bilang, program ini bisa meningkatkan akses ke sumber air yang aman dan andal dengan menggunakan energi terbarukan (EBT).

Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura pun mengatakan, setiap orang di Indonesia harus memiliki akses listrik yang dapat diandalkan. Namun, di sisi lain juga harus diperhatikan faktor perubahan iklim.

“Harus dilakukan upaya menekan laju emisi CO2, dengan melakukan transisi ke sumber energi yang lebih bersih, efisien dan bisa diperbaharui,” ujarnya.