Proyek Bandara Sam Ratulangi Manado Hampir Rampung, Kini Mampu Menampung 5,7 juta Penumpang
- Progres konstruksi Bandara Sam Ratulangi Manado sudah mencapai 99,20% dan ditargetkan tuntas pada akhir Februari 2022.
Nasional
JAKARTA - Progres konstruksi Bandara Sam Ratulangi Manado sudah mencapai 99,20% dan ditargetkan tuntas pada akhir Februari 2022.
Adapun pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado dilakukan untuk meningkatkan luas terminal penumpang dari 26.481 meter persegi (m2) dengan kapasitas 2,6 juta penumpang per tahun menjadi 57.296 m2 berkapasitas hingga 5,7 juta penumpang pertahun.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyampaikan pengembangan Bandara Sam Ratulangi berfokus pada perluasan dan beautifikasi terminal eksisting, perluasan gedung terminal baru, dan penambahan sarana infrastruktur bandara.
- Sah! BPKH Jadi Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat
- RANS Luncurkan Metaverse Bernama RansVerse, Pengguna Bisa Beli Tanah Dekat Rumah Raffi Ahmad
- Roket yang akan Menabrak Bulan Ternyata Bukan Milik SpaceX, Terus Punya Siapa?
"Perluasan terminal meliputi pekerjaan area check-in, boarding lounge, make-up area (untuk penanganan bagasi penumpang), penambahan unit toilet, serta beautifikasi boarding lounge, check-in, dan lobby," kata Faik Fahmi dalam keterangan resmi, Senin, 21 Februari 2022.
Fahmi menambahkan, perluasan terminal baru dilakukan melalui pembuatan area imigrasi, karantina, bea cukai, dan boarding lounge keberangkatan dan kedatangan domestik serta internasional.
Sedangkan, penambahan infrastruktur dilakukan perluasan akses jalan bandara, toll gate, sewage treatment plant, perluasan water house, penambahan kolan retensi dan rain water tank dan perluasan area parkir yang semula menampung 350 kendaraan roda empat menjadi 650 kendaraan. Serta menambah daya tampung kendaraan roda dua, semula 734 unit menjadi 760 unit kendaraan.
Bandara Sam Ratulangi Manado juga dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan aviobridge yang semula empat menjadi enam, dan konter check-in dari 30 unit menjadi 45 unit.
Desain yang dipakai Bandara Sam Ratulangi Manado mengkombinasikan konsep tradisional dan modern. Konsep tradisional yang dipakai berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris (pakarisa).
Bentuknya menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dua arah, yakni arah atas dan bawah.
Lokasi Bandara Sam Ratulangi terletak sangat strategis dan menghubungkan ke berbagai destinasi wisata favorit domestik maupun mancanegara seperti Bunaken, Danau Linow, Air Terjun Ratahan Telu, Desa Woloan, dan Pantai Likupang.
Hal tersebut sejalan dengan tujuan pengembangan bandara untuk mendukung destinasi super prioritas (DSP) dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Likupang di Provinsi Sulawesi Utara secara berkelanjutan.