Proyek Cisem Tahap I Siap Alirkan Gas pada Agustus 2023
- Progres pekerjaan aktual pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I ruas Semarang-Batang mencapai 91,35% per Mei 2023.
Nasional
JAKARTA - Progres pekerjaan aktual pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I ruas Semarang-Batang mencapai 91,35% per Mei 2023.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyebut angka telah melebihi target rencana awal, di mana target per Juni 2023 diperkirakan baru sebesar 90,65%.
"Progres pembangunan pipa gas dari Semarang sampai ke lokasi ini (Batang) tinggal 1,8 km lagi, masih ada dua titik yang belum tersambung karena harus dibor di bawah pondasi dan di bawah jalan, itu akan selesai akhir bulan ini," ujarnya saat meninjau progres pembangunan pada Rabu, 7 Juni 2023.
- Ngeri, Setiap 11 Menit Satu Orang Amerika Tewas Akibat Senjata Api
- Tanggapan Pelatih Argentina Soal Duel Lawan Indonesia di Jakarta
- Beri Apresiasi ke Putri Ariani, Sandiaga Uno Panen Hujatan Warganet
- Suara BEI Soal Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan Waskita Karya
Adapun total panjang pipa Cisem Tahap I sepanjang 60.598 meter, panjang pipa yang sudah terbangun mencapai 58.711 meter. Arifin memastikan, bahwa penyelesaian pembangunan pipa gas Cisem tahap I akan sesuai dengan rencana dan Agustus 2023 sistem sudah siap menerima gas, dimana kebutuhan gas untuk industri akan dimulai pada November atau Desember 2023.
Lebih lanjut, Menteri ESDM ini penyelesaian perjanjian jual beli gas antara penjual dengan pemakai gas sebelum gas dialirkan untuk kebutuhan industri.
Tambahan informasi, proyek Pipa Gas Cisem Tahap I dibangun dari dana yang berasal dari APBN dengan skema Multi Years Contract (MYC) dengan nilai Rp1,1 triliun. Pipa Gas Cisem akan dialiri oleh gas bumi yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja (WK) Blora; Long Term Plan (LTP) WK Cepu (lapangan Cendana – Alas Tua); dan WK Tuban (lapangan Sumber-2).
Adapun potensi pemanfaatan Pipa Gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMSCFD dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD.