Petugas berjaga di stasiun MRT Setiabudi Astra, Jakarta, Senin, 19 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Proyek Fase 2A MRT Jakarta Dibangun Sepanjang 5,8 Km

  • PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melaporkan progres pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta sebesar 21,33%.
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melaporkan progres pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta sebesar 21,33%.

Mengutip laman resmi perseroan, Selasa, 28 September 2021, fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota sepanjang 5,8 kilometer (km).

“Terdiri dari enam stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota,” tulis keterangan tersebut.

Adapun Stasiun Thamrin sendiri merupakan salah satu dari tujuh stasiun di fase 2A MRT Jakarta yang dibangun terpanjang, yaitu sekitar 410 meter dengan struktur bangunan dua lantai di bawah tanah.

Stasiun ini juga akan menjadi pertemuan jalur timur—barat. Saat ini, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pembangunan 18 panel dinding dari total 170 panel. Kemudian enam titik kingpost dari 141 titik sudah diselesaikan, ground improvement di area south shaft melalui jet grouting sebagai persiapan kedatangan mesin bor terowongan tengah dibangun.

Di area north shaft, selain kegiatan jet grouting, juga sedang dilakukan pemasangan traffic decking sebagai penopang sementara lalu lintas di Jalan Thamrin.

Sementara untuk pembangunan Stasiun Monas, telah masuk ke tahap pekerjaan konstruksi 87 panel dinding diaphragm wall dari total 103 panel. Sebanyak 53 titik penyangga sementara dinding stasiun (kingpost) telah selesai dikerjakan dari total 70 titik yang direncanakan.

Kemudian untuk pekerjaan area gardu induk (receiving substation) Monas, telah masuk tahap penggalian dan pemasangan ground anchor layer ketiga. Area south shaft tempat peluncuran mesin bor terowongan juga telah mulai melakukan pengecoran lantai beranda peron (concourse). Selanjutnya, akan dilanjutkan dengan penggalian hingga ke base slab level sebagai titik penggalian terowongan koridor Monas—Thamrin.

Pembangunan proyek ini dibagi menjadi dua segmen, yakni Bundaran HI - Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025. Selanjutnya segmen Harmoni - Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.

Sementara untuk fase 2B MRT Jakarta, rencananya akan dibangun dari Stasiun Kota sampai Depo Ancol Barat. Saat ini, tahapan pembangunan baru sampai studi kelayakan (feasibility study).

Diketahui, fase 2 MRT Jakarta ini dibangun dengan biaya mencapai Rp22,5 triliun. Pada April lalu,  kontrak kerja sama telah ditandatangani oleh MRT Jakarta dengan kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company - HK Joint Operation. Adapun pembangunan fase 1 digarap oleh konsorsium BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD). Dengan kata lain, proyek ini merupakan paduan antara fungsi transit dengan ruang publik.

Sebagai informasi, MRT Jakarta melalui anak usahanya, PT Integrasi Transportasi Jakarta juga berencana membangun TOD di lima titik, yakni Senayan, Dukuh Atas, Lebak Bulus, Fatmawati, dan Blok M.

TOD ini menggabungkan pertubuhan kawasan baru dengan integrasi antarmoda bersama kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dan TransJakarta.

Dalam kelima proyek TOD tersebut, akan dibangun transit plaza, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Point Square, hunian terjangkau, taman, interkoneksi, transport hub, dan jembatan penyeberangan multiguna.