PT PLN Persero.jpg
Energi

Proyek Jaringan Listrik Sumatera-Jawa jadi Prioritas Pendanaan JETP

  • BUMN plat merah PT PLN (Persero) telah mengajukan kebutuhan investasi jaringan listrik atau grid energi baru terbarukan (EBT) Sumatra-Jawa sebagai prioritas proyek pendanaan kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Perusahaan pelat merah, PT PLN (Persero) telah mengajukan kebutuhan investasi jaringan listrik atau grid energi baru terbarukan (EBT) Sumatra-Jawa sebagai proyek prioritas pendanaan kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).

EVP of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani mengatakan, target komersial atau commercial operation date (COD) jalur evakuasi listrik EBT dari Sumatra menuju pusat permintaan listrik, yakni Jawa ditargetkan dapat dilaksanakan pada 2029.

"Rencana COD 2029, proyeknya dimulai sekarang, kan selain interkoneksi ada penguatan di masing-masing pulaunya begitu,” ujarnya saat ditemui awak media, di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.

Proyek ini digadang-gadang akan menelan biaya yang fantastis mencapai US$ 2,9 miliar atau setara Rp45,4 triliun (asumsi kurs Rp15.682 per dolar Amerika Serikat).

Kamia mengungkapkan, proyek tersebut telah diajukan ke dalam rancangan Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) JETP. Namun, proposal itu belum mendapat kepastian pinjaman dari JETP.

Lebih lanjut, hasil hitung-hitungan didapat PLN berasal dari studi melalui skenario accelerated renewable energy with coal phase down atau ACCEL sepanjang ruas Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara untuk evakuasi ke Jawa, sebagai pusat permintaan listrik.

Maka PLN terus mencari peluang pembiayaan dan pinjaman untuk pendanaan proyek jaringan listrik strategis dalam pengembangan EBT termasuk di ruas Sumatera.

Berdasarkan paparan PLN, Sumatera memiliki potensi EBT mencapai 1.239 gigawatt (GW), dengan kapasitas 127 GW. Perkiraan potensi tersebut mengambil 53% dari keseluruhan rencana pengembangan EBT di pulau-pulau lainnya.  

Sehingga Sumatera berpotensi untuk menjadi basis listrik EBT dengan potensi panas bumi mencapai 10 GW dan hidro 8 GW, masing-masing dengan porsi 91% dan 106% jika dibandingkan dengan keseluruhan potensi di kawasan tersebut.