<p>Kepadatan lalu lintas   di ruas jalan Gatot Subroto dan Tol dalam Kota menuju Cawang, Jakarta, Rabu 3 Juni 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Proyek Kereta Gantung Puncak Bogor Dinilai Mahal, Berikut Kata Pengamat

  • Permasalahan satu ini terus kembali terulang setiap tahun terutama menjelang hari libur nasional, yang paling terbaru saat libur panjang Perayaan Imlek 2022.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Kemacetan di Puncak Bogor hingga hari ini masih belum juga terselesaikan dan terus kembali terulang setiap tahunnya terutama menjelang hari libur nasional, yang paling terbaru saat libur panjang Perayaan Imlek 2022.

Membludaknya pengunjung Puncak Bogor kerap kali menjadi sumber kemacetan yang ada hingga memakan waktu berjam-jam di jalan. Karenanya diperlukan solusi agar kemacetan tersebut bisa teratasi dengan tepat.

Pengamat Transportasi  Djoko Setijowarno mengatakan, beberapa faktor kerap menjadi sumber kemacetan di Puncak Bogor. Salah satunya, ukuran jalan di kawasan Puncak Bogor sangat kecil dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menggunakan jalan tersebut. Terlebih lagi didominasi kendaraan roda empat yang menyerbu kawasan Puncak.

Sejauh ini, solusi yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor salah satunya rekayasa lalu lintas yang bisa dilakukan dalam jangka pendek dan belum berhasil mengatasinya secara menyeluruh.

Adapun solusi jangka panjang yang sudah diwacanakan di antaranya pembangunan jalur Puncak 2 dan yang terbaru, proyek pembangunan transportasi berbasis rel.

Rekomendasi transportasi berbasis rel berdasarkan kajian yang dilakukan Badan Pengatur Transportasi Jalan (BPTJ) yakni kombinasi antara kereta gantung dan monorail. Namun, pembangunan ini diprediksi memakan biaya sebesar Rp7,31 triliun.

Karena itu, Bupati Bogor Ade Yasin menanggapi jumlah pembiayaan tersebut sangat mahal. Dirinya lebih memilih untuk membangunan jalur puncak 2 dari Sentul, Bogor yang menurutnya dananya lebih sedikit kurang dari Rp1 triliun dibandingkan dengan pembangunan proyek transportasi berbasis rel.

Solusi Lain Kemacetan di Puncak Bogor

Di sisi lain, Djoko Setijowarno tidak menampik jika pembiayaan kereta gantung memang sangat mahal. Namun, dirinya juga tidak mendukung terhadap pembangunan jalur Puncak 2 yang menurutnya dana pembangunan masih terbilang mahal.

Penggunaan kereta gantung untuk pariwisata sendiri sudah banyak digunakan diberbagai negara termasuk di Indonesia. Terdapat tiga lokasi kereta gantung yang sudah tersedia, di antaranya dua di Jakarta digunakan sebagai pariwisata dan satu di Mimika Papua untuk mengangkut pekerja.

Sampai saat ini, proyek kereta gantung yang baru diumumkan BPTJ Senin, 21 Maret 2022 untuk mengurai kemacetan di Puncak Bogor masih perlu direncanakan lebih matang terlebih mengenai masalah dana yang dibutuhkan cukup besar.

"Negara juga pasti merasa berat akan proyek kereta gantung ini. Apalagi proyek ini minta 70 persen bantuan dari pemerintah," kata Djoko saat dihubungi TrenAsia Rabu, 22 Maret 2022.

Selanjutnya, Dia menambahkan untuk solusi dini diperlukan langkah-langkah sederhana namun bisa mengatasi kemacetan di Puncak Bogor lebih banyak dibandingkan dengan rekayasa lalu llintas.

Misalnya dengan penyediaan transportasi umum salah satunya bis yang bisa mengangkut banyak penumpang dan akomodasinya masih bisa dijangkau pemerintah.

“Kalau bis, nanti bisa kerja sama dengan Transpakuan Bogor jadi akomodasinya jauh lebih mudah,” tambahnya. 

Berkaca dari permasalahan macet di Jakarta yang sudah menyediakan transportasi umum untuk masyarakat ibu kota, saat ini indeks kemacetan di kota tersebut turun ke angka 34% dibandingkan di 2020 di kisaran 36% berdasarkan hasil temuan Tomtom Traffic Index tahun 2021.

Penyusutan angka kemacetan yang kerap kali menjadi permasalahan besar Jakarta menjadi titik terang dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Kota Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Penyediaan trasportasi umum yang sudah ada di antaranya TransJakarta, LRT Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), mobil angkot, hingga saat ini bertambah MRT Jakarta.

Sampai hari ini Pemerintah Kota DKI Jakarta masih mengembangkan konsep transportasi umum yang terintegrasi diseluruh Jakarta agar bisa mengurangi angka kemacetan.