Proyek LRT Jabodetabek Siap Beroperasi Agustus 2022, Habiskan Dana Rp3,9 Triliun
- Produksi proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akhirnya rampung. Proyek ini menghabiskan investasi Rp3,9 triliun dan direncanakan beroperasi pada Agustus 2022.
Industri
JAKARTA -- Produksi proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akhirnya rampung. Proyek ini menghabiskan investasi Rp3,9 triliun dan direncanakan beroperasi pada Agustus 2022.
Selesainya seluruh produksi LRT Jabodebek ditandai dengan pelepasan trainset ke-31 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, Kamis, 14 Oktober 2021.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan LRT Jabodebek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pembangunan ini melibatkan empat BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT INKA (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang ditandatangani sejak 18 Januari 2018.
"Adapun susunan satu trainset-nya berupa 6 kereta dengan 4 kereta berpenggerak (motor car-M dan Motor Car dilengkapi Cabin-MC) dan 2 kereta non tidak berpenggerak (trailer car-TC). Satu trainset tersebut dapat mengangkut 740 penumpang saat kondisi normal dan 1300 penumpang saat kondisi okupansi maksimum," ujar Budi dalam keterangan resmi, Jumat, 15 Oktober 2021.
- 68 Juta Orang Pakai Pinjol, Penyaluran Pinjaman Fintech Lending Tembus Rp249 Triliun
- Bantah Dual Listing di AS, Bos Bukalapak Ungkap Alasannya
- Anak Usaha Jasa Marga Tarik Kredit Jumbo Rp3,8 Triliun dari BCA, Untuk Apa?
Dia mengatakan, secara keseluruhan trainset telah dilakukan Factory Acceptance Test (FAT) di workshop PT INKA (Persero). Bulan Oktober 2021 ini ditargetkan seluruh kegiatan pengujian dinamis sarana di lintas layang Jabodebek bisa diselesaikan.
Pada tahap selanjutnya akan dilakukan uji komunikasi On Board Control Unit (OBCU) persinyalan dengan Train Control Management System (TCMS) pada kereta yang ditargetkan selesai November 2021. Menjelang trial run akan dilakukan uji Grade of Automation (GoA) 3 yang dijadwalkan bulan Maret-Juni 2022.
Trial run sendiri dijadwalkan pada bulan Juni - Agustus 2022 hingga direncanakan siap dioperasikan pada 17 Agustus 2022.
Budi menjelaskan menjadi tantangan PT INKA dan semua stakeholder terkait adalah penggunaan sistem operasi GoA3 yang pertama di Indonesia sehingga membutuhkan extra effort dalam hal integrasi sarana dan prasarana.
Dia mengklaim LRT ini merupakan produk anak bangsa yang menorehkan sejarah lonjakan teknologi perkereraapian yang merupakan kancah pembuktian kemampuan Engineer Indonesia dalam merancang kereta pertama yang mampu bergerak tanpa kendali masinis.
Setelah beroperasi pada Agustus 2022, LRT baru dapat beroperasi seluruhnya secara driverless pada Desember 2022.
PT Len Industri sebagai perusahaan BUMN spesialis di bidang sistem persinyalan kereta, saat ini sedang memasang perangkat sistem persinyalan di Depo LRT Jabodebek yang ada di Jatimulya, Bekasi.
Perangkat sinyal di semua jalur utama (lintas 1 Cibubur-Cawang, lintas 2 Cawang-Dukuh Atas, lintas 3 Cawang-Jatimulya) saat ini telah selesai. Begitu pula perangkat sinyal di 31 kereta produksi PT INKA sudah selesai dipasang.
Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len Industri, Linus Andor Mulana Sijabat sebelumnya mengatakan waktu pengerjaan Depo Signalling berjalan selama tiga bulan dan ditargetkan selesai November 2021.
Depo Signalling adalah sistem persinyalan yang berada di Depo LRT Jabodebek sebagai tempat perawatan dan perbaikan lokomotif dan gerbong kereta.
Dia berharap pengerjaan ini sudah terpasang pada akhir tahun 2021 ini. Sistem persinyalan yang dilakukan Len merupakan progres yang kritikal agar LRT dapat beroperasi sesuai target.
"Len Industri sedang melakukan proses testing and commissioning sistem persinyalan di ketiga jalur utama LRT Jabodebek secara bertahap hingga Juni 2022 nanti," kata Linus.
Dia mengklaim bahwa pembangunan LRT Jabodebek bisa menjadi solusi mengurangi kemacetan, membangun kemandiarian teknologi dalam negeri, memberikan kemudahan akses jalan, dan ramah lingkungan.
Ke depannya diharapkan dapat tercipta interkoneksi di Dukuh Atas yang berdekatan dengan LRT Jakarta, MRT, Kereta Bandara, Stasiun KRL Dukuh Atas dan Trans Jakarta.
"LRT Jabodebek menggunakan teknologi CBTC-Moving Block yang menjadikannya sebagai LRT tanpa masinis atau driverless ke-3 di Indonesia setelah Skytrain Bandara Soekarno Hatta dan MRT Jakarta (semi driverless). Sedangkan kalayang milik PT AP II tersebut menggunakan teknologi sistem persinyalan SiLSafe 5000 milik PT Len Industri," katanya.*