<p>Gedung BRI di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. / Bri.co.id</p>
Industri

Proyek Menara BRI Gatot Subroto 32 Lantai Rampung, Nilainya Rp887 Miliar

  • Proyek dari PT BRI (Persero) Tbk tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp887 miliar.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Kontraktor pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), melaksanakan proses topping off ceremony pembangunan proyek Menara BRI Gatot Subroto.

Proyek pembangunan Menara BRI Gatot Subroto yang berlokasi di Jakarta ini ditargetkan dapat selesai pada bulan Juni 2021. Proyek dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp887 miliar.

PTPP dipercaya oleh Bank BUMN ini untuk mengerjakan pembangunan Menara BRI Gatot Subroto. Sedangkan, proyek pembangunan ini terdiri dari lima lantai basement, lima lantai podium, 32 lantai tower.

Pada lantai podium yang meliputi lantai 1 hingga lantai 5 merupakan lantai yang akan berfungsi sebagai public area. Sementara itu, pada lantai 20 merupakan lantai refugee yang berfungsi sebagai lantai untuk perlindungan ketika terjadi gempa bumi atau kebakaran.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan topping off ceremony ini merupakan milestone penting dari sebuah tahapan pembangunan highrise building. Pekerjaan struktur utama telah diselesaikan dengan baik tanpa adanya fatality. Namun, pihaknya tetap memastikan penyeleseaian gedung ditargetkan selesai pada Juni tahun depan.

“Tentunya semua pekerjaan yang terlaksana dengan baik dan tepat waktu tersebut tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam setiap proses pembangunan gedung ini,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip dari keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Sabtu, 12 September 2020.

Proyek pembangunan Menara BRI Gatot Subroto ini dikerjakan dan dipimpin oleh Project Manager muda. Pada era ini, kata Novel, perseroan dituntut terus melahirkan generasi millenial baru agar dapat berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Sementara itu, dengan tantangan atas situasi pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, pihaknya terus menerapkan dan meningkatkan protokol kesehatan yang ketat untuk setiap proses pelaksanaan proyek. (SKO)