Ilustrasi Lotte Chemical.
Industri

Proyek Petrokimia Lotte Rp59 T Ditarget Kelar Awal 2025

  • Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, selesai Maret 2025. Saat ini, perkembangan proyek pabrik petrokimia senilai Rp59,8 triliun itu sudah mencapai 73%.

Industri

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, selesai Maret 2025. Saat ini, perkembangan proyek pabrik petrokimia senilai Rp59,8 triliun itu sudah mencapai 73%. 

Diketahui, proyek Petrokomia Lotte sempat mangkrak sekitar empat-lima tahun. “Proyek ini sudah dimulai pada 2020. Bulan Maret 2025 sudah tahap pengujian dan langsung bisa produksi,” ujar Jokowi saat mengunjungi lokasi pembangunan, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 12 September 2023. 

Pabrik milik Lotte tersebut nantinya akan memproduksi 17 komoditas petrokimia seperti bensin, ethylene, polypropylene dan bensin. Menurut Jokowi, hasil produksi pabrik tersebut mayoritas akan dipakai untuk kepentingan dalam negeri. “Porsinya mencapai 70%,” ujar Jokowi.

Presiden berharap kehadiran pabrik petrokimia baru di Cilegon dapat mengurangi impor produk petrokimia. Selain itu, pabrik ini digadang-gadang menekan angka pengangguran karena mampu menyerap hingga 13.000 tenaga kerja. “Saya kira industri-industri seperti ini yang kita butuhkan,” ujar Jokowi.

Sebagai informasi, pabrik petrokimia Lotte dibangun di lahan seluas 100 hektare. Total kapasitas produksi naphta cracker-nya sebesar 2 juta ton per tahun. Bahan baku tersebut nantinya diolah untuk menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, 400.000 ton polypropylene, dan produk turunan lain. 

Sebelumnya proyek pabrik petrokimia Lotte sempat terkatung-katung bertahun-tahun. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akhirnya membentuk tim khusus untuk mengawal proyek investasi tersebut.

Tim khusus yang melibatkan satuan tugas (satgas) dari Jaksa Agung dan Wakapolri ini menyelesaikan beberapa isu yang ditemui LCI seperti dukungan sosial masyarakat, penerbitan persetujuan bangunan gedung (PBG), serta perlindungan keamanan.

Diketahui, proyek pembangunan kompleks petrokimia ini sempat mangkrak selama lima tahun. Baru pada 7 Januari 2022, proyek ini resmi dikerjakan yang ditandai penandatanganan kesepakatan secara virtual antara  Vice Chairman & CEO Lotte Group Chemical Business Sector Kim Gyo Hyun dari Seoul, Korea Selatan dan Menteri Bahlil.

“Saat pabrik LCI beroperasi nanti, kami harap hasil produksinya akan berperan secara signifikan sebagai substitusi impor yang akan menghemat devisa negara,” ujar Bahlil pada Maret 2023. Industri petrokimia menghasilkan berbagai komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk industri tekstil, kemasan, alat rumah tangga, elektronik hingga komponen automotif.