Proyek Pipa Gas Bumi Transmisi Cirebon-Semarang Tahap II Resmi Dimulai, Telan Rp2,7 Triliun
- Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp2,7 triliun dari APBN yang akan dikerjakan selama 18 bulan selama tiga tahun.
Dunia
JAKARTA - Dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia secara resmi melanjutkan Proyek Strategis Nasional, yakni pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 2 (Ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur).
Dalam proyek pipa gas cisem tahap II ini, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp2,7 triliun dari APBN yang akan dikerjakan selama 18 bulan selama tiga tahun. Sehingga ditargetkan selesai kuartal I tahun 2026 mendatang.
"Gasnya ada di Jawa Timur, tapi tidak ada infrastruktur yang masuk ke Jawa Tengah. Harga gasnya tidak mahal, tapi kalau tidak diintervensi oleh negara (pembangunan pipa gas Cisem berbasis APBN) pasti tol fee akan mahal. Kalau kita suruh swasta murni yang membangun kita tidak akan mendapat harga gas yang semurah mungkin, yang terjangkau. Maka mau tidak mau kita harus intervensi dengan APBN," ujar Bahlil dalam Peresmian dimulainya konstruksi atau first welding (pengelasan pertama) Proyek Pipa Transmisi Gas dilansir pada Selasa, 1 Oktober 2024.
- Harga Emas Hari Ini Jeblok Rp12.000 per Gram
- Pembukaan LQ45 Hari Ini Dipimpin MBMA dan GOTO
- IHSG Dibuka Menguat ke Arah 7.578,44
Lebih lanjut, Bahlil menyebutkan bahwa selain untuk kawasan industri, proyek pipa gas cisem II ini diharapkan juga akan mendorong pertumbuhan pemanfaatan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas), sehingga akan mengurangi penggunaan LPG di masyarakat dan meringankan pengeluaran masyarakat.
Proyek pipa gas Cisem II yang akan dibangun sepanjang 245 KM dan menggunakan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) berbasis Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi transmisi dari Jawa Timur hingga Sumatera, dengan yang sudah terpasang yakni jaringan Gresik-Semarang (Gresem), disambungkan dengan Cisem yang tersambung dengan jaringan Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ), dan ke depannya juga akan dibangun jaringan pipa gas bumi Dumai - Sei Mangkei (Dusem) di Sumatera.
Selain itu, dengan adanya integrasi ini, diharapkan pasokan gas bumi ke berbagai sektor industri di Jawa Tengah akan lebih terjamin dan stabil, mengingat sebagai salah satu langkah dalam mengoptimalkan potensi gas yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja/WK Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana - Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
Penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, Jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang. Keberadaan proyek Cisem Tahap II akan melengkapi Cisem Tahap I dengan panjang 60 km dimana selesai dibangun pada tahun 2023 dan sudah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal per 17 November 2023, serta Kawasan Industri Batang per 27 Juli 2024.
Sebelumnya Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan pemenang lelang, yaitu KSO PT Timas Suplindo - PT Pratiwi Putri Sulung.
Penetapan pemenang lelang itu tertuang dalam Surat Penetapan Pemenang oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 48/BN.02/KPA.DJM/2024 tanggal 4 Juli 2024 lalu.