<p>Ilustrasi Bendungan Tanju, Nusa Tenggara Barat (NTB). / Pu.go.id</p>
Nasional

Proyek Strategis Nasional Bendungan Ameroro Ditarget Rampung Tahun 2023

  • Hingga 1 Mei 2021, progres pembangunan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara sudah mencapai 4,08%.

Nasional

Reza Pahlevi

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara dapat selesai pada 2023 dan segera dilakukan pengisian awal (impounding).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, hingga 1 Mei 2021, progres pembangunan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini sudah mencapai 4,08%.

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020, pembangunan bendungan bertujuan menambah jumlah tampungan air di Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki dalam keterangan resmi, Senin, 17 Mei 2021.

Bendungan Ameroro dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kapasitas tampungan 43,44 juta m3 dalam rangka peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Konawe.

Bendungan ini akan membendung aliran Sungai Lasolo Konaweha dengan luas  genangan 244,06 hektare (ha) yang selanjutkan digunakan untuk layanan daerah irigasi seluas 3,363 ha

Bendungan Ameroro didesain dengan tipe urugan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter, panjang bendungan 324 meter, dan lebar 12 meter.

Pada bangunan pelimpah memiliki elevasi ambang 122,50 meter dengan tipe Ogee, saluran pengelak berupa conduit beton ganda, dan tipe bangunan pengambil Submerged Intake Tower

Selain sebagai penyedia air irigasi, Bendungan Ameroro juga memiliki manfaat lain untuk mengurangi risiko banjir di Kabupaten Konawe sebesar 66,99 m3/detik, penyuplai air baku 0,511 m3/detik, dan penyediaan potensi energi listrik sebesar 1,3 MW.

Pembangunan ini dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan dengan total biaya Rp1,48 triliun. Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya-PT Adhi Karya (KSO)

Bendungan Ameroro berjarak sekitar 80 km dari Bandara Haluoleo di Kabupaten Konawe Selatan melalui jalur darat dan sekitar 77 km dari pusat Kota Kendari. (LRD)