Porsi Pekerja Papua di Proyek Tangguh Train 3 Senilai Rp72 T Capai 70 Persen
- Proyek Tangguh Train 3 dibangun dengan biaya investasi senilai U$4,83 miliar atau setara Rp72,45 triliun. “Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya,” kata Presiden.
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Proyek Strategis Nasional Tangguh Train 3 yang berada di Teluk Bintuni, Jumat 24 November 2023. Presiden menyebut proyek tersebut sebagai penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Selain itu, operasional di Tangguh Train 3 juga menyerap para putra-putri dari tanah Papua yang telah diberikan pelatihan sebelumnya.
“Saya senang proyek ini menyerap banyak tenaga kerja saat ini 70% tenaga operasional tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya, dipantau secara daring melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Terdapat105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah warga Papua Barat. Mereka telah direkrut sejak masih dalam bangku SMA dan kemudian diberikan pendidikan dari BP Berau.
Nantinya tidak hanya hanya 70% namun bakal mencapai 85% penyerapan tenaga kerja lokal pada tahun 2029. “Saya mendengar ada target yang baru 2029 mencapai 85%,” kata Presiden. Hal tersebut membuat Presiden merasa senang dengan dilibatkannya potensi daerah dalam proyek tersebut.
Proyek Tangguh Train 3 dibangun dengan biaya investasi senilai U$4,83 miliar atau setara Rp72,45 triliun. “Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya,” kata Presiden.
- Ramalan Terbukti, BI Pertahankan Suku Bunga di Angka 6 Persen
- Langkah Jitu Ciptakan Work Life Balance
- Flip Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp1 Miliar untuk Korban Serangan Israel di Gaza
Dirinya menyebut proyek itu berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada tahun 2030. Usai memberikan sambutannya, Presiden Jokowi kemudian menekan tombol sirine sebagai tanda simbolis peresmian.
Presiden kemudian melanjutkannya dengan melakukan penandatanganan prasasti. Nantinya Presiden akan melakukan groundbreaking proyek Ubadari, CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage), dan proyek hilirisasi blue ammonia, dan proyek lapangan migas asap kido merah.
Selama melakukan kunjungan kerja di Tanah Papua, Presiden telah melakukan sederet agenda. Presiden Jokowi sebelumnya telah melakukan groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Kamis 23 November 2023. Pada kesempatan itu Presiden mengemukakan soal pentingnya pangan dan pupuk yang saling berkaitan.
“Oleh sebab itu, ini menjadi bagian yang sangat penting karena pupuk itu akan meningkatkan produktivitas tanaman yang kita tanam, baik itu padi, baik itu tebu, baik itu jagung, semuanya membutuhkan pupuk,” kata Presiden.
Hal itu guna mendukung kedaulatan pangan di Indonesia agar segera dicapai. “Kita ini penduduk hampir 280 juta, oleh sebab itu kita harus mandiri, kita harus berdikari, kita harus bisa berdaulat betul dalam hal pangan,” kata Presiden.