Proyek Tangguh UCC Kantongi Keputusan Investasi Rp56,5 Triliun
- Investasi senilai US$7 miliar dari BP dan para mitra Tangguh ini merupakan bukti komitmen kami bagi ketahanan dan keberlanjutan energi Indonesia serta pengembangan wilayah Papua
Energi
JAKARTA - Raksasa migas asal Inggris, British Petroleum (BP) telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) onshore dan offshore dengan dua kontraktor senilai US$3,6 miliar atau sekitar Rp56,5 triliun (kurs Rp15.700). Langkah ini sebagai kelanjutan dari diumumkannya keputusan investasi akhir (FID) Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh UCC.
Dua dua kontraktor tersebut yaitu Saipem dalam konsorsium dengan mitra PT Meindo Elang Indah. Sementara itu, konsorsium kedua yakni JGC Holdings Corporation, melalui local subsidiary-nya PT JGC Indonesia.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan sebagai PSN proyek ini memainkan peran penting dalam mendukung Indonesia memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Selain itu mencapai target produksi gas nasional, dan memajukan upaya dekarbonisasi untuk mencapai tujuan pengurangan emisi nasional.
Dia meminta BP agar mengambil pelajaran dari pelaksanaan Proyek Train 3. Untuk iktu BP harus proaktif mengatasi permasalahan yang muncul dan mendiskusikannya dengan SKK Migas untuk mencari solusi yang efisien dan efektif.
- Pengusaha Sambut Baik Rencana Pemerintah Tunda Kenaikan PPN
- Molornya UMP 2025 Buat Pengusaha Makin Khawatir
- 3 Jurus GoSend untuk Menggenjot Pertumbuhan UMKM pada Tahun 2025
“Saya minta agar BP proaktif dan aktif melakukan komunikasi ke SKK Migas, jangan menunggu sampai ada masalah yang muncul, harus diidentifikasi dan dilakukan upaya penyelesaian masalah sejak dini agar proyek ini bisa selesai sesuai rencana baik dari segi jadwal maupun biaya, tegas Djoko dalam keterangan resmi pada Kamis, 28 November 2024. Dia juga menambahkan keandalan fasilitas produksi yang sedang dibangun harus dijaga untuk meminimalkan penghentian yang tidak direncanakan di masa mendatang”,
Sementara itu BP Regional President Asia Pacific, Gas & Low Carbon Energy Kathy Wu menyampaikan, proyek Tangguh berpotensi menghasilkan 3 triliun kaki kubik sumber daya gas. Ini bisa menjadi tambahan signifikan bagi pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia dan Asia. Sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi Indonesia melalui reinjeksi atas sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal.
“Investasi senilai US$7 miliar dari BP dan para mitra Tangguh ini merupakan bukti komitmen kami bagi ketahanan dan keberlanjutan energi Indonesia serta pengembangan wilayah Papua,” ucap Kathy
Sebelumnya, pengumuman atas keputusan investasi akhir (FID) senilai lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp110 triliun atas Proyek Tangguh UCC sendiri disampaikan CEO BP Murray Auchincloss kepada Presiden Prabowo Subianto di London 21 November 2024. Hal itu disampaikan pada saat kunjungan kerja Prabowo ke Inggris.
Proyek UCC Tangguh
Proyek UCC (Ubadari, CCUS, Compression) Tangguh terdiri dari pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan pemulihan gas melalui penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS), dan kompresi di daratan.
Hal ini menjadi penanda dimulainya tahap lanjutan dari pengembangan Tangguh LNG guna menambah 3 triliun kaki kubik sumber daya gas alam
Proyek ini juga mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia dengan cara menyuntikkan kembali sekitar 15 juta ton CO₂ ke dalam reservoir melalui salah satu penerapan teknologi CCUS yang pertama kali dikembangkan dalam skala besar di Indonesia.
Proyek ini akan menciptakan sekitar 6 ribu lapangan kerja selama konstruksi dan memberikan efek pengganda yang positif bagi masyarakat Papua. Tenaga kerja Tangguh LNG saat ini terdiri dari 99% warga negara Indonesia, 70% daripadanya warga lokal Papua.