<p>Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. / Wika.co.id</p>
Industri

Proyek Wijaya Karya Jalan Terus Meski Ada Pandemi

  • JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) terus mencatatkan kemajuan pembangunan sejumlah proyek strategis meski ada pandemi COVID-19. Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengaku sinergi WIKA Grup berbuah manis pada proyek-proyek strategis yang tetap mencatatkan kemajuan pembangunan meski dihadapkan pada tantangan pandemi ini. “Proyek dengan nilai strategis […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) terus mencatatkan kemajuan pembangunan sejumlah proyek strategis meski ada pandemi COVID-19.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengaku sinergi WIKA Grup berbuah manis pada proyek-proyek strategis yang tetap mencatatkan kemajuan pembangunan meski dihadapkan pada tantangan pandemi ini.

“Proyek dengan nilai strategis ini menjadi kunci dari keberlangsungan bisnis perseroan di beberapa tahun mendatang,” kata Agus dalam paparan publik secara virtual di Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020.

Dia menyebutkan salah proyek strategis itu adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Proyek tersebut melibatkan anak usaha perseroan yakni PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) untuk memasok beton readymix dan precast.

Dalam proyek itu, perseroan juga melibatkan entitas anak PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) untuk lingkup pekerjaan struktur, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi untuk instalasi mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP), serta PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi untuk pekerjaan struktur baja spaceframe.

“Pembangunan proyek tersebut telah mencapai 51 persen dan sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan dan MEP. Proyek itu ditargetkan selesai pada 2021. Nantinya bandara ini akan tiga kali lipat lebih luas dari yang semula,” tutur Agung.

Nantinya, kata Agung, luas bandara akan menjadi 166.005 meter persegi dari yang semula 51.005 meter persegi. Sehingga bisa menampung 15,6 juta penumpang setiap tahunnya.

Proyek Strategis

Proyek strategis lainnya yang mencatatkan progres pembangunan adalah pengerjaan kabel laut 150 kV di Sumatera-Bangka. Proyek ini digarap perseroan melalui konsorsium bersama Furukawa Electric Co.,Ltd.

Untuk proyek ini, perusahaan bersandi saham WIKA itu dipercaya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN untuk memasang kabel bertegangan 150 kV sepanjang 36 kilometer pada kedalaman laut 45 meter.

Menurutnya, pemasangan kabel laut tersebut bertujuan untuk menyediakan energi yang efisien bagi daerah itu sekaligus mengurangi ketergantungan energi minyak atau diesel yang dialihkan menjadi energi batu bara.

Perseroan bersama Furukawa berhasil mempercepat pembangunan proyek tersebut. Hal itu tercermin dari progres pembangunan yang telah mencapai 8,5% atau lebih cepat 1,5% dari rencana. Proyek ini ditargetkan rampung pada awal 2022.

Proyek Tol

Progres pembangunan signifikan lainnya juga terlihat dari proyek jalan Tol Serang-Panimbang. Pembangunan tol sepanjang 26,5 kilometer ini telah mencapai 73,4% untuk seksi I dan ditargetkan selesai pada semester I-2021.

Tak hanya proyek Tol Serang-Panimbang, BUMN Karya ini juga tengah menggarap pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja. Jalan tol tersebut dirancang untuk mempersingkat jarak tempuh dari Serpong menuju Jakarta maupun Merak.

“Saat ini pembangunannya telah mencapai 16,56 persen dan sedang dalam tahap pengerjaan saluran frontage road, struktur pondasi main road, dan struktur simpang susun central business district (CBD) BSD Raya. Kami menargetkan untuk bisa selesai pada akhir tahun 2021,” ungkap Agung.

Proyek strategis selanjutnya adalah pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Padang seksi Bangkinang-Pangkalan. Saat ini, perseroan sedang mengerjakan konstruksi tahap satu sepanjang 24 kilometer dengan progres mencapai 6,17%. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada semester II-2022.

“WIKA juga bersama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) sebagai kontraktor nasional bergabung dengan konsorsium bersama Penta Ocean, TOA, Rinkai dipercaya oleh Kementerian Pehubungan untuk menggarap proyek Pelabuhan Patimban yang saat ini telah mencapai progres 80 persen,” tuturnya.

Agung mengatakan perseroan bersama PTPP membentuk joint operation atau kerja sama operasional untuk menggarap pekerjaan paket tiga yaitu jembatan. Jembatan itu berfungsi sebagai penghubung antara akses darat (paket empat) menuju lahan reklamasi (paket satu dan dua).

Saat ini, pembangunan infrastruktur tersebut telah mencapai progres sebesar 13% hingga awal Agustus 2020. Proyek itu ditargetkan mampu rampung pada Oktober 2021. (SKO)