<p>Sri Mulyani, Menteri Keuangan bersama Dirjen Pajak, Suryo Utomo di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020</p>
Industri

Proyeksi Baru Menkeu: Ekonomi RI Minus 0,4%

  • JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengumumkan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia, ia menyebut skenario terburuk pertumbuhan ekonomi adalah minus 0,4%. Saat ini, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi hingga 2,3% akibat COVID-19. “Outlook pertumbuhan ekonomi kembali turun ke 2,3%, bahkan jika semakin berat bisa negatif 0,4%,” ujarnya dalam konferensi persi virtual, […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengumumkan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia, ia menyebut skenario terburuk pertumbuhan ekonomi adalah minus 0,4%.

Saat ini, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi hingga 2,3% akibat COVID-19.

“Outlook pertumbuhan ekonomi kembali turun ke 2,3%, bahkan jika semakin berat bisa negatif 0,4%,” ujarnya dalam konferensi persi virtual, Rabu 1 April 2020.

Terus amblesnya target pertumbuhan ekonomi dari semula yang dicanangkan dalam anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) sebesar 5% disebabkan karena sejumlah hal. Di antaranya, penurunan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi.

“Konsumsi ruamh tangga anjlok dari biasanya 5% menjadi 3,2% – 1.6% saja,” tambahnya.

Penurunan senada juga terjadi di investasi, tercatat penurunan arus investasi hingga mencapai 1% sampai -4% dari yang semula bisa tumbuh hingga 6%.

Selain itumantan direktur pelaksana Bank Dunia juga menyebut pandemi ini mulai menjalar ke sektor keuangan. Seperti meningkatnya profil risiko kredit macet atau yang biasa disebut non performing loan (NPL).

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ikut terpukul akibat krisis COVID-19. Padahal biasanya, merupakan sektor penopang ekonomi pada krisissebelumnya, seperti pada krisis ekonomi 1998.

“UMKM yang biasanya jadi safety net mengalami pukulan besar karena restriksi sosial,” tutupnya.