<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Proyeksi Dividen Antam (ANTM) Usai Bukukan Laba Bersih Rp3,07 Triliun

  • Salah satu agenda RUPST Antam (ANTM) adalah membahas pengunaan laba bersih tahun buku 2023 yang mencapai Rp3,07 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten BUMN tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 8 Mei 2024 mendatang. Salah satu agenda yang akan dibahas adalah pengunaan laba bersih tahun buku 2023. 

Corporate Secretary Division Head ANTM, Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan emiten bersandikan ANTM juga akan membahas mengenai susunan perubahan direksi. RUPST ini digelar di Hotel Borobudur Jakarta mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. 

“Bersama ini disampakan pemanggilan rapat umum pemegang saham tahunan PT Aneka Tambang Tbk,” jelasnya dalam pemanggilan RUPST melalui keterbukaan informasi dikutip Rabu, 17 April 2024. 

Merujuk laporan keuangannya, Antam membukukan laba bersih sebesar Rp3,07 triliun sepanjang 2023. Angka ini mengalami penurunan sebesar 19,4% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 3,82 triliun pada 2022. 

Alhasil, laba per saham ANTM mencapai Rp 128,07 per 31 Desember 2023, menurun dari Rp159 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba ini disebabkan oleh penurunan penjualan dari Rp45,93 triliun pada 2022 menjadi Rp41,04 triliun pada 2023.

Meskipun demikian, ANTM berhasil mengurangi beban pokok penjualan menjadi Rp34,73 triliun pada 2023, dari Rp37,71 triliun pada 2022. Namun, laba kotor mengalami penurunan signifikan dari Rp8,21 triliun pada 2022 menjadi Rp6,31 triliun pada tahun lalu.

Bagaimana Dividen 2023? 

Mengacu catatan historis, pada RUPST tahun buku 2022, para pemegang saham Antam menyetujui alokasi laba bersih sebesar Rp3,82 triliun yang dapat diperuntukkan bagi pemilik entitas induk perusahaan. 

Dari jumlah tersebut, 50% diputuskan untuk dibagikan sebagai dividen tunai senilai Rp 1,91 triliun, sementara sisanya, juga sejumlah Rp1,91 triliun, akan disisihkan sebagai saldo laba Perusahaan. 

Dividen per saham yang tercatat adalah sebesar Rp79,50160, atau setara dengan Rp397,508 per CDI bagi pemegang CDI perusahaan di ASX. Sebelumnya, untuk tahun buku 2021, Antam juga memutuskan dividen payout ratio 50%.

Sesuai dengan laporan tahunan ANTM 2023, dijelaskan bahwa kebijakan dividen akan tetap memperhatikan posisi keuangan dan kesehatan perusahaan, serta tidak mengurangi hak dari rapat umum pemegang saham perusahaan.

Kebijakan tersebut menetapkan bahwa dividen yang akan dibagikan oleh BUMN tambang ini minimal 30% dari laba bersih setelah pajak, kecuali ditentukan faktor lain oleh rapat umum pemegang saham.

Gerak Saham ANTM

Dari lantai bursa, saham ANTM pada perdagangan Rabu, 17 April 2024, pukul 11:30 WIB, bergerak melemah tipis 0,55% ke level Rp1.800 per saham. Adapun nilai PER saham ini berada di angka 14.05 dan PBVR di level 1.41. 

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, saham ini melambung 8,38% ke Rp 1.810. Sebanyak 201,07 juta saham ditransaksikan, frekuensi 34.803 kali, dan nilai transaksi Rp 354,29 miliar. 

Apabila mengacu perdagangan satu bulan terakhir saham ANTM naik 14,29%. Begitu juga sejak awal tahun ini atau secara (year-to-dat/ytd) masih melesat 5,28%. Lantas bagaimana prospeknya? 

Stockbit Sekuritas dalam ulasannya membeberkan bahwa sejumlah komoditas mengalami penguatan harga saat libur Hari Raya Idulfitri 2024. Kenaikan harga beberapa komoditas disebabkan oleh data inflasi AS dan tensi geopolitik.

Salah satunya adalah emas yang berdasarkan data 16 April 2024, kemarin ada di US$2.382/ounce, atau melesat 15,5% sejak awal tahun ini. Perusahaan efek itu pun berpandangan naiknya harga logam mulia juga berpengaruh terhadap nilai emiten macam ANTM. 

Asal tahu saja, sepanjang 2023, produk emas menjadi kontributor terbesar dalam penjualan ANTM, menyumbang sebesar 64% dari total penjualan ANTM, dengan nilai penjualan mencapai Rp26,12 triliun. 

Lebih lanjut, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 1,21 ton, sementara penjualan logam mulia sepanjang tahun 2023 berhasil mencapai angka 26,13 ton.