PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) rilis surat utang global untuk bayar utang. / Listrindo.com
Bursa Saham

Proyeksi Dividen Final Cikarang Listrindo (POWR) di Tengah Kenaikan Laba Bersih 2023

  • Analis Investasi Stockbit, Theodorus Melvin, menyampaikan bahwa dengan mempertimbangkan dividend payout ratio yang tetap pada tingkat 96%, sesuai dengan tahun buku 2022, dan kurs sebesar Rp15.500 per dolar AS

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) sukses membukukan kinerja keuangan impresif dengan peningkatan laba bersih 6% secara tahunan sepanjang 2023. Pertanyaannya, berapa dividen final yang akan dibayarkan perseroan kepada investor?

Analis Investasi Stockbit, Theodorus Melvin, menyampaikan bahwa dengan mempertimbangkan dividend payout ratio yang tetap pada tingkat 96%, sesuai dengan tahun buku 2022, dan kurs sebesar Rp15.500 per dolar AS.

“Sehingga perhitungan kami menunjukkan bahwa PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana untuk mengumumkan dividen final sebesar Rp43 per saham,” ujarnya dalam riset harian pada Senin, 4 Maret 2024. 

Hal ini mencerminkan yield sebesar 6,3% berdasarkan harga saham pada Jumat,  1 Maret 2024 yang mencapai Rp685 per lembar. Sementara itu pada perdagangan hari ini Senin, 4 Maret 2024,  pukul 10:05 WIB, saham POWR masih bergerak stagnan di angka tersebut. 

Sebelumnya, POWR telah membagikan dividen interim sejumlah US$30 juta atau setara dengan Rp29,47 per saham. Dengan demikian, total dividen yang diperkirakan akan dibagikan oleh POWR untuk tahun buku 2023 berpotensi mencapai US$74 juta atau Rp72,47 per saham.

Kinerja 2023

Sepanjang tahun 2023, POWR yang merupakan emiten di bidang penyedia listrik ini sukses mencetak kenaikan laba bersih 6% YoY, mencapai total US$77 juta. Namun, dari sisi pendapatan mengalami penurunan 0,8% YoY menjadi US$546,1 juta. 

Akan tetapi, emiten bersandikan POWR berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga yang signifikan sebesar 132% YoY, mencapai US$19,1 juta. Selain itu, terdapat keuntungan dari selisih kurs sebesar US$1,8 juta, yang merupakan pembalikan dari kerugian sebesar US$11,9 juta pada tahun 2022.

Dari segi operasional, penjualan listrik pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar -3,5% YoY, mencapai 4.258 GWh. Segmen pelanggan industri, yang memberikan kontribusi sebanyak 78% dari total volume penjualan, mengalami penurunan sebesar -4,2% YoY menjadi 3.309 GWh. Meski demikian, harga jual dalam segmen ini meningkat +1,3% menjadi Rp2.200/KWh.

Baca Juga: Mau Buyback Saham, Cikarang Listrindo (POWR) Siapkan Dana Rp144,80 Miliar

Sementara itu, segmen PLN, yang menyumbang 22% dari total volume penjualan, mengalami penurunan sebesar -1% YoY menjadi 949 GWh. Harga jual dalam segmen ini mengalami penurunan sebesar -0,4% YoY, mencapai Rp1.206/KWh.