Proyeksi Harga Bitcoin Usai Terdampak Kenaikan Suku Bunga The Fed
- Kenaikan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) memberikan dampak yang cukup besar kepada harga Bitcoin dan aset-aset kripto lainnya.
Pasar Modal
JAKARTA - Kenaikan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) memberikan dampak yang cukup besar kepada harga Bitcoin dan aset-aset kripto lainnya.
Berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Senin, 9 Mei 2022 pukul 14.00 WIB, Bitcoin (BTC) menurun 3,72% dalam sehari dan 13,86% dalam seminggu.
Saat ini, aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar itu berada di posisi harga US$33.562 atau setara dengan Rp485,9 juta dalam asumsi kurs Rp14.480 per dolar Amerika Serikat (AS).
- H+4 Lebaran, 60 Persen Pemudik Masih Belum Kembali
- Gokil, Transaksi di Pasar Digital UMKM Tembus Rp20 Triliun
- Ingin Sukses Seperti Bill Gates dan Elon Musk? Coba Ikuti Aturan 5 Jam Ini
Selain Bitcoin, aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya pun mengalami penurunan sejak diumumkannya kenaikan suku bunga dari The Fed, Kamis, 5 Mei 2022.
Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, peningkatan volatilitas pasar kripto dalam beberapa watku terakhir merupakan dampak dari kenaikan inflasi, krisis geopolitik yang belum usai, dan kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Fed.
"Nilai BTC terus terbebani oleh tekanan makroekonomi dan sentimen umum pasar yang belum pulih," ujar Afid melalui keterangan tertulis, Senin, 9 Mei 2022.
Selain kebijakan The Fed yang memberikan pukulan cukup telak, penurunan harga Bitcoin juga dipengaruhi kekhawatiran gelombang pandemi COVID-19 baru setelah terjadinya peningkatan kasus besar-besaran di Beijing, Cina.
- Maskapai Malaysia Ini Resmi Rebranding Jadi Batik Air
- Jasa Marga Buka Akses Keluar Tol Gedebage di KM 149 Ruas Tol Padaleunyi
- Bantu Masyarakat Terbebas dari Rentenir, Ini Kisah Sukses AgenBRILink Asal Lumajang
Proyeksi harga Bitcoin Mei 2022
Menurut Afid, dengan kondisi saat ini, pasar kripto secara keseluruhan. Berdasarkan analisis teknikal, Afid memprediksi harga Bitcoin masih bisa turun hingga kisaran US$25 ribu (Rp362 juta) - US$27 ribu (Rp390,9 juta).
"Jika BTC tembus ke harga US$27 ribu, berarti capai level terendah dari Julis 2021 lalu," kata Afid.
Meski BTC berpotensi merosot hingga kisaran harga tersebut, Afid memperkirakan penurunan akan terjadi secara berangsur dan pemulihan akan terjadi lebih cepat.
Afid mengatakan, Bitcoin saat ini sedang mempertahankan posisi resistance terbaru di kisaran US$34 ribu (Rp492,3 juta). Apabila dalam beberapa hari ke depan terjadi konfrontasi yang menyebabkan harga Bitcoin turun lagi, kemungkinan besar aset ini bisa menurun sampai ke bawah level US$30 ribu (Rp434,4 juta).